KD 3.4 Organisasi yang Bersifat Sosial
Gerakan Tiga A
Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang membentuk
sebuah perkumpulan yang dinamakan Gerakan Tiga A (3A). Perkumpulan ini
dibentuk pada tanggal 29 Maret 1942. Sesuai dengan namanya, perkumpulan
ini memiliki tiga semboyan, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung
Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Sebagai pimpinan Gerakan Tiga A, bagian
propaganda Jepang (Sedenbu) telah menunjuk bekas tokoh Parindra Jawa
Barat yakni Mr. Syamsuddin sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh
lain seperti K. Sutan Pamuncak dan Moh. Saleh.
Jepang berusaha agar perkumpulan ini menjadi wadah propaganda yang
efektif. Oleh karena itu, di berbagai daerah dibentuk komite-komite. Sejak
bulan Mei 1942, perhimpunan itu mulai dipe
rkenalkan kepada masyarakat
melalui media massa. Di dalam Gerakan Tiga A juga dibentuk subseksi Islam
yang disebut “Persiapan Persatuan Umat Islam”. Subseksi Islam dipimpin oleh
Abikusno Cokrosuyoso.
Ternyata sekalipun dengan berbagai upaya, Gerakan Tiga A ini kurang
mendapat simpati dari rakyat. Gerakan Tiga A hanya berumur beberapa
bulan saja. Jepang menilai perhimpunan itu tidak efektif. Bulan Desember
1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal. Mengapa “Gerakan Tiga A” ini
dinyatakan gagal oleh Jepang, kira-kira apa alasannya?
b.
Pusat Tenaga Rakyat
“Gerakan Tiga A” telah gagal.
Kemudian Jepang berusaha
mengajak tokoh pergerakan nasional
untuk melakukan kerjasama. Jepang
kemudian mendirikan organisasi
pemuda, Pemuda Asia Raya di bawah
pimpinan Sukardjo Wiryopranoto.
Organisasi itu juga tidak mendapat
sambutan rakyat. Jepang kemudian
membubarkan organisasi itu.
Pemimpin Indonesia seperti
Sukarno , Hatta, K.H. Mas
Mansur, Ki Hajar Dewantara,
Sutardjo Kartohadikusumo,
Abikusno Cokrosuyoso, dan
Prof. Dr. Supomo, ikut dalam
komisi untuk menyelidiki
adat istiadat Indonesia.