Rabu, 02 September 2020

materi XI

 

Sejarah Kelas 11 | Perlawanan Indonesia terhadap Belanda sampai Awal Abad 20

Sejarah_11

Squad, pasti kamu sudah tahu 'kan kalau negara kita tercinta ini pernah dijajah oleh bangsa Belanda selama 3,5 abad? Pasti kamu bertanya-tanya, apakah bangsa kita tidak pernah melakukan perlawanan untuk bisa merdeka hingga bisa dijajah begitu lamanya. Eits jangan salah, ternyata masyarakat Indonesia pada saat itu sudah melakukan berbagai perlawanan yang dipelopori oleh beberapa pahlawan hebat. Apa saja ya perang yang telah terjadi demi membebaskan Indonesia dari pemerintah Belanda? Yuk, kita lihat.

Perang Padri

Tuanku_Imam_Bonjol

Tuanku Imam Bonjol (Sumber: pinterest.com)

Perang Padri diawali dengan konflik antara Kaum Padri dengan Kaum Adat terkait pemurnian agama Islam di Sumatera Barat. Kaum Adat masih sering melakukan kebiasaan yang bertentangan dengan Islam, seperti berjudi dan mabuk-mabukan. Kaum Padri yang terdiri dari para ulama menasihati Kaum Adat untuk menghentikan kebiasaan tersebut, Kaum Adat menolaknya, sehingga terjadi perang yang berlangsung tahun 1803 – 1821. Perang diakhiri dengan kekalahan Kaum Adat

perang padri

Kondisi tersebut lalu dimanfaatkan Belanda untuk bekerja sama dengan Kaum Adat guna melawan Kaum Padri. Belanda memang bertujuan untuk menguasai wilayah Sumatera Barat. Salah satu tokoh pemimpin Kaum Padri adalah Tuanku Imam Bonjol. Fase perang ini berlangsung tahun 1821 – 1838. Tuanku Imam Bonjol lalu mengajak Kaum Adat agar menyadari tipuan Belanda dan akhirnya bersatu melawan Belanda. Perang diakhiri dengan kekalahan di pihak Padri dan Adat karena militer Belanda yang cukup kuat.

Perang Pattimura

Kapten PattimuraKapten Pattimura (Sumber: blogspot.co.id)

Pada 1817, Belanda juga berusaha menguasai Maluku dengan monopoli perdagangan. Rakyat Maluku yang dipimpin Thomas Matulessy (Pattimura) menolaknya dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Pertempuran sengit terjadi di benteng Duurstede, Saparua. Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran, rakyat Maluku terdesak. Perlawanan rakyat Maluku melemah akibat tertangkapnya Pattimura dan Martha Christina Tiahahu.

Perang Diponegoro

7bdb5b3db936e35c1a1741a7031b40b5Pangeran Diponegoro (Sumber: pinterest.com)

Perang Diponegoro adalah perang terbesar yang dialami Belanda. Perlawanan ini dipimpin Pangeran Diponegoro yang didukung pihak istana, kaum ulama, dan rakyat Yogyakarta. Perang ini terjadi karena Belanda memasang patok-patok jalan yang melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro. Perang ini terjadi tahun 1825 – 1830. Pada tahun 1827, Belanda memakai siasat perang bernama Benteng Stelsel, yaitu setiap daerah yang dikuasai didirikan benteng untuk mengawasi daerah sekitarnya. Antara satu benteng dan benteng lainnya dihubungkan pasukan gerak cepat, sehingga ruang gerak pasukan Diponegoro dipersempit.

perang diponegoro

Benteng Stelsel belum mampu mematahkan serangan pasukan Diponegoro. Belanda akhirnya menggunakan tipu muslihat dengan cara mengajak berunding Pangeran Diponegoro, padahal sebenarnya itu berupa penangkapan. Setelah penangkapan, gerak pasukan Diponegoro mulai melemah. Belanda dapat memenangkan perang tersebut, namun dengan kerugian yang besar karena perang tersebut menguras biaya dan tenaga yang banyak.

Perang Jagaraga Bali

Biografi-I-Gusti-Ketut-Jelantik-Pahlawan-BaliI Gusti Ketut Jelantik (Sumber: pahlawanindonesia.com)

Perang ini terjadi akibat protes Belanda terhadap Hak Tawan Karang, yaitu aturan yang memberik hak kepada kerajaan-kerajaan Bali untuk merampas kapal asing beserta muatannya yang terdampar di Bali. Protes ini tidak membuat Bali menghapuskan Hak Tawan Karang, sehingga perang puputan (habis-habisan) antara kerajaan-kerajaan Bali yang dipimpin I Gusti Ketut Jelantik dengan Belanda terjadi. Belanda berhasil menguasai Bali karena kekuatan militer yang lebih unggul.

Perang Banjar

Pangeran-AntasariPangeran Antasari (Sumber: infobiografi.com)

Perang ini dilatarbelakangi oleh Belanda yang ingin menguasai kekayaan alam Banjar, serta keikut-campuran Belanda dalam urusan kesultanan. Akibatnya, rakyat yang dipimpin Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari melakukan perlawanan terhadap Belanda sekitar tahun 1859. Serangkaian pertempuran terus terjadi hingga Belanda menambahkan kekuatan militernya. Pasukan Pangeran Hidayatullah kalah, karena pasukan Belanda lebih unggul dari segi jumlah pasukan, keterampilan perang pasukannya, dan peralatan perangnya. Perlawanan rakyat Banjar mulai melemah ketika Pangeran Hidayatullah tertangkap dan dibuang ke Pulau Jawa, sementara itu Pangeran Antasari masih melakukan perlawanan secara gerilya hingga ia wafat.

Perang Aceh

tjoet-njak-dhienCut Nyak Dien (Sumber: merdeka.com)

Perang Aceh dilatarbelakangi Traktat Sumatra (1871) yang menyebutkan bahwa Belanda bebas meluaskan wilayah di Sumatera termasuk Aceh. Hal ini ditentang Teuku Cik Ditiro, Cut Mutia, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Panglima Polim. Belanda mendapatkan perlawanan sengit dari rakyat Aceh. Rakyat Aceh berperang dengan jihad, sehingga semangatnya untuk melawan Belanda sangat kuat.

perang aceh

Untuk menghadapinya, Belanda mengutus Snouck Hurgronje untuk meneliti budaya dan karakter rakyat Aceh. Ia menyarankan agar pemerintah Belanda menggempur pertahanan Aceh bertubi-tubi agar mental rakyat semakin terkikis, dan memecahbelah rakyat Aceh menjadi beberapa kelompok.

Perlawanan Rakyat Batak

sisingamangaraja1Sisingamangaraja XII (Sumber: wordpress.com)

Perlawanan rakyat Batak dipimpin Sisingamangaraja XII. Latar belakang perlawanan ini adalah bangsa Belanda berusaha menguasai seluruh tanah Batak dan disertai dengan penyebaran agama Kristen. Sisingamangaraja XII masih melawan Belanda sampai akhir abad ke-19. Namun, gerak pasukan Sisingamangaraja XII semakin menyempit. Pada akhirnya, Sisingamangaraja XII wafat ditembak serdadu Marsose, dan Belanda menguasai tanah Batak.

perlawanan abad 20

Tidak mudah 'kan Squad perjuangan rakyat Indonesia demi meraih kemerdekaan. Ayo, jangan mau kalah dan terus semangat belajar agar kita semakin pintar dan tidak dijajah oleh bangsa lain lagi. Mau merasakan belajar seru? Yuk, berlangganan ruangbelajar.


baca dengan cermat serta coment ttg materi tsb sbg absensi kehadiran

materi kelas XII

 assallamuallaikum wr wb

semoga kita semua pada pagi hari senantiasa mendapatkan rahmad dan ridho dari Allah SWT

kembali kita akan belajar sejarah Indonesia pada masa demokrasi terpimpin (KD3)

dengan materi perjuangan pembebasan irian barat


namun sebelumnya anak anak sudah melaksanakan sholat dhuha ya


Perjuangan Pembebasan Irian Barat (Trikora)

Irian Barat atau saat ini lebih dikenal dengan nama Papua Barat merupakan wilayah NKRI yang dulunya berada dalam kekuasaan Belanda. Irian barat masuk bergabung menjadi bagian NKRI harus melelui perjuangan yang panjang penuh dengan pengorbanan. Karena kesamaan visi misi dan latar belakang maka pemerintah berusaha memperjuangkan pembebasan wilayah Irian Barat dari kekuasaan Belanda. Perjuangan yang dilakukan pemerintah Indonesia demi membebaskan Irian Barat dilakukan dengan beberbagi upaya, yakni dalam bentuk diplomasi, politik, ekonomi bahkan dengan menggunakan senjata. Berikut diantaranya :

Melalui Diplomasi

Pemerintah Ri saat itu mengambil langkah diplomasi dalam upayanya membebaskan wilayah Irian Barat dari kekuasaan bangsa Belanda. Langkah tersebut lebih dipilih oleh bangsa Indonesia demi menghindari pecahnya konflik bersenjata di kedua belah pihak yang akan memakan korban jiwa, baik dari pihak bangsa Indonesia sendiri maupun di pihak bangsa Belanda. Berikut langkah diplomasi yang pemerintah Republik Indonesia lakukan demi memperjungkan pembebasan Irian Barat.

  • Diplomasi dengan pihak Belanda

Sesuai dengan isi kesepakatan Konferensi Meja Bundar ( KMB ), permasalahan mengenai Irian Barat penyelesaiannya ditunda setahun setelahnya. Maka dari itu setelah RIS berdiri atau pengakuan kedaulatan wilayah Irian tidak termasuk ke dalam kedaulatan Indonesia. Semestinya akhir 1950-an Irian Barat dikembalikan ke dalam kedaulatan Indonesia namun sepertinya hal tersebut tidak berjalan mulus. Sebab ada indikasi pihak Belanda berusaha mengingkari kesepakatan.

  • Diplomasi  Melalui sidang di PBB

Karena segala upaya perundingan yang diusulkan kepada pihak Belanda tidak menghasilkan kesepakatan apapun maka pemerintah Indonesia pun mengambil langkah membawa permasalahan tersebut ke forum PBB. Hal tersebut di upayakan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1953. Namun sayangnya hingga desember 1957 usaha pemerintah Indonesia tersebut belum mendapat respon yang positif sebab suara dukungan pada saat sidang umum PBB yang diperoleh kurang dari 2/3 suara keseluruhan peserta sidang.

Upaya pembebasan Irian Barat  pun juga dilakukan dengan membentuk pemerintahan sementra di Irian Barat. Pemerintahan sementara tersebut dibentuk oleh kabinet Ali Sastroamijoyo  pada saat hari jadi kemerdekaan ke 11 yakni pada 17 Agustus 1956. Pemerintahan sementara tersebut didirikan sebagai upaya mengukuhkan kedudukan Irian Barat masuk kedalam kedaulatan Republik Indonesia. Daerah yang masuk kedalam wilayah provinsi baru ini sebagian merupakan wilayah yang masih dibawah kekuasaan Belanda, dan juga ditambah beberapa wilayah lain seperti Tidore, Oba, Patani, dan Wasile di Maluku Utara. Sementara pusat Pemerintahannya berada di Soasiu, Tidore, Maluku yang diumumkan pada 23 September 1956.   

 Perjuangan Melalui Jalur Ekonomi


Selain perjuangan dengan menggunakan jalur politik, upaya perjuangan pembebasan  Irian Barat pun dilakukan dengan jalur ekonomi. Pada saat sidang PBB tahun 1957, Menteri Luar Negeri  Subandrio mengungkapkan akan mengupayakan cara lain. Jalan lain tersebut ialah melaui ekonomi, bukan dengn perang senjata. Pada 18 November  1957, digelar rapat umum di kota Jakarta yang membahas gerakan pembebasan Irian Barat. Rapat  tersebut kemudian berlanjut dengan aksi mogok yang dilakukan oleh kaum buruh  yang bekerja pada perusahaan milik Belanda, pada 2 Desember 1957.

Hal tersebut hanya permulaan, setelah itu berlanjut upaya penyitaan aset serta modal milik berbagai perusahaan  Belanda. Tadinya penyitaan tersebut hanya spontan dilakukan, namun kemudian pemerintah mengatur hal tersebut dalam  Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1958. Berikut diantaranya perusahaan milik Belanda  yang disita  pemerintah Indonesia.

  1. Nederlandsche Handel Maatschappij, kemudian berubah nama  menjadi  Bank Dagang Negara
  2. Perkapalan (KPM )
  3. Perusahaan Listrik  Philips
  4. Perusahaan perkebunan .

Demi mendukung gerakkan pembebasan Irian Barat serta mengobarkan semangat nasionalisme juga menguatkan persatuan  rakyat Indonesia, maka dibentuklah  Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB) pada  10  Februari 1958.

 Militer

Setelah beberapa upaya sebelumnya mengalami kegagalan, akhirnya dengan semangat untuk memperjuangkan  pembebasan Irian Barat pemerintah pun mencari upaya lain. Upaya tersebut ialah perjuangan dengan senjata. berikut diantaranya.

  • Operasi Trikora

Belanda yang menyatakan jikwilayah Irian Barat  termasuk kedalam wilayah Belanda dan  menjadi bagian  dari Nederlands. Dan Belanda, menyebut Irian Barat  dengan  Nederlands – Nieuw Guinea.  Hal tersebut membuat pemerintah Indonesia dan kemudian memutuskan secara sepihak hubungan diplomatik dengan pihak Belanda pada 17 Agustus 1950. Selanjutnya digunakan cara-cara militer untuk melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Pemerintah Indonesia mendapatkan suplai senjata dengan membeli dari negara Uni sovie.

Dan juga dukungan politik dari beberapa negara misalnya, India, Pakistan, Australia, elandia baru, Thailand, Inggris jerman barat dan juga Perancis. Belanda pun juga mengantisipasi serangan dari Indonesia, sekitar April 1961 dibentuk  Dewan Papua oleh Belanda yang memiliki tugas untuk penyelenggaraan penentuan nasib rakyat Irian Barat sendiri. Dengan melakukan  beberapa langkah  berikut :

  1. Menjadikan papua negara boneka, yang memiliki bendera serta lagu kebangsaan sendiri.
  2. Mendatangkan kapal induk  Karel Doorman yang merupakan kapal perang Belanda untuk berjaga di perairan Irian.
  3. Menambah pasukan demi memperkuat angkatan perang Belanda di Irian Barat.
Karena hal tersebut konflik bersenjata menjadi sangat sulit untuk di elakkan lagi. Menanggapi hal tersebut, pada 19 desember 1961 di adakan rapat umum di Yogyakarta. Dalam Rapat tersebut presiden Soekarno pun merencanakan sebuah Tri Komando Rakyat atau sering disingkat Trikora. Berikut diantaranya isi Trikora.
  1. Gagalkan upaya pembentukan negara Papua
  2. Mengibarkan Bender pusaka Merah putih di tanah Irian Barat
  3. Bersiap untuk mobilisasi umum demi pertahanan kemerdekaan  dan kesatuan Tanah Air.
  • Operasi Komando Mandala
Menindak lanjuti iri dari rancangan operasi Trikora tersebut, Presiden  Soekarno sebagai Panglima Tertinggi ABRI, kemudian membentuk sebuah komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Pada saat itu presiden Soekarno menunjuk Mayor Jendral Suharto menjadi kepala komando Mandala yang resmi dibentuk pada 1 Januari 1962. Komando  Mandala bermarkas di makassar dan memiliki tugas untuk melaksanakan Trikora  demi membebaskan Irian Barat. Berikut langkah-langkan yang diambil diantaranya:
  1. Merencanakan operasi militer,
  2. Mempersiapkan opersi militer,
  3. melaksanakan operasi militer,
  4. Mengobservasi situasidan juga kondisi militer di wilayah  Irian Barat.
Pada Maret hingga Agustus 1962, persiapan dimulai  dengan melakukan pendaratan pasukan yang  terdiri dari  anggota ABRI juga sukarelawan dari laut dan udara. Hal tersebut merupkan bagian dari persiapan pelaksanakan operasi militer diwilayah Irian Barat, Komando Mandala  telah melakukan  tahapan-tahapan perjuangan. Berikut operasi dalam upaya mendukung pembebasan Irian Barat.
  1. Operasi  Banteng di Kaimana dan Fak-fak
  2. Operasi Serigala di Teminabuan dan juga di Sorong
  3. Operasi  Naga di Merauke
  4. Operasi Jatayu di Sorong, Merauke dan juga Kaimana
Dalam tahap persiapan serta infiltrasi militer tersebut, terjadi sebuah insiden pertempuran di Laut Aru pada 15 januari 1962 Yang dilakukan olah pihak Beland. Saat kapal perang  milik Angkatan Laut Republik Indonesia berjenis motor terpedo boat (MTB) Macan Tutul sedang berpatroli diwilyah laut aru diserang secara terus menerus dan menyebabkan kapal tersebut tebakar dan gugurlah Komodor  Yos Sudarso  dan Kapten  Laut Wiratno. Gerakan tersebut pun tetap dilancarkan hingga pasukan  Indonesia berhasil menguasai wilayah-wilayah penting di Irian Barat.

Upaya Penyelesaian Konflik

Mendapat serangan dari pihak Indonesia Belanda mulai kewalahan dan merasa sedikit khawatir. Hal tersebut tak luput dari pengamatan dunia internasional. Dan lantas seger beraksi dengan menesak diadakannya perundingan damai. Yang kemudian disetujui oleh pihak Belanda. Kemudian Dewan PBB mengutus Ellsworth Bunker,  diplomat asal Amerika Serikat untuk menjadi mediator dalam perundingan tersebut. Berikut beberapa  pokok isi keseppakatan tersebut.
  1. Irian Barat  akan diserahkan pada pemerintahan Indonesia melalui  Dewan PBB, Yang akan mendirikan UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority)  sebagai Pemerintahan Sementara  PBB di Irian Barat
  2. Memberi kebebasan untuk rakyat Irian Barat dalam menentukan pendapat  mengenai kedudukan Irian Barat.
Pokok usulan tersebut yang kemudian dikenal dengan Rencana Bunker. Berdasarkan  Rencana tersebut, pada 15 Agustus 1962, dicapainya sebuah kesepakatan di  antara  pemerintah Indonesia dan Belanda yang diadakan di kota New York yang disepakati oleh yang dilakukan antara Meteri Luar Negeri Indonesia Subandrio dan Menteri Luar negeri Belanda Van Roijen.. Dengan begitu perjanjian ini terkenal dengan sebutan Perjanjian New York.
Berikut pokok dari Perjanjian  New York  diantaranya.
  1. Irian Barat harus diserahkan pada UNTEA paling lambat pada 1 Oktober  1962 yang kemudian bendara milik Belanda diturunkan dan diganti bendera PBB.
  2. Tentara Indonesia  yang masih berada di Irian Barat  tetap berada di Irian Barat  dan berada di bawah  pengawasan UNTEA
  3. Pasukan militer Belanda harus segera ditarik dan dipulangkan kembali ke Belanda
  4. Bendera merah putih milik bangsa Indonesia pun dikibarkan di tanah Irian Barat berada disebelah  bendera  PBB sejak 31 desember 1962
  5. Pemerintahan Irian Barat yang berada dibawah pengawasan UNTEA kan diserahkan pada pemerintah Indonesia Paling lambat 1 Mei  1963.

Hasil Perjuangan Pembebasan

Sesaat setelah disepakatinya perundingan di kota New York, pada 19 Agustus 1962, kemudian datang surat perintah penghentian adu tembak diantara kedua  pihak. Dan dimulainya gencatan senjata, maka dengan begitu,  Operasi Jayawijaya tidak jadi dilaksanakan. Pada 1 Oktober 1962, secara resmi Belanda melakukan serah terima pemerintahan Irian Barat pada UNTEA (PBB), sebagai bagian dari pemenuhan isi Perjanjian New York. Dan kemudian Pada 1 Mei 1963, PBB pun menyerahkan  pemerintahan Irian Barat pada Indonesia.

Hal tersebut di lakukan dengan sebuah syarat,  yakni pemerintah Indonesia harus mengadakan PERPERA (Penentuan Pendapat  Rakyat). Maka dengan begitu, masa penjajahan Belanda di Indonesia telah berakhir. PERPERA sesuai amanat dewan PBB pada 1969 akhirnya dilangsungkan di Irian Jaya, dan hasil  dari PERPERA ialah bahwa rakyat Irian  Barat ingin  tetap bergabung  menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang kemudian pemerintah mengubah nama Irian Barat menjadi Irian Jaya.

buatlah soal essay tentang materi ini sebanyak 30 soal serta dicomen sebagai daftar absensi

Materi sejarah

Materi Sejarah Kelas 12 IPS Semester 1 BAB 4 BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA  DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN DEMOKRASI LIB...