Materi kelas XI Sejarah wajib Indonesia
Assalamualaikum wr.wb
harap di baca terlebih dahulu ya anak anak materi kita hari ini.
Dampak Penjajahan Bangsa Eropa
Bagi Bangsa Indonesia
Sejarah mencatat, bangsa barat
menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke 15 masehi, termasuk sampai ke
nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang orang Eropa ini
kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imprealisme.
Apa latar belakangnya ?
Portugis menjadi bangsa Eropa pertama
yang berlayar hingga kepulauan nusantara. Alfonso de Albuquenque memimpin
sekitar 18 kapal yang mengangkut 1.200 orang. Rombongan portugis ini mwnaklukan
malaka pada 1511, lalu menyasar Maluku pada 1512 dari sini, sejarah kolonialisasi
di Indonesia bermula.
Rempah rempah menjadi alasan utama
portugis menyambangi Nusantara. Capaian portugis ini kemudian diikuti oleh
kerajaan tetangga, Spanyol.
Dengan silih berganti nusantara
secara bergantian dikuasai oleh bangsa barat sehingga meninggalkan suatu dampak
bagi Bangsa Indonesia baik dampak dalam bidang Politik, budaya, sosial,
ekonomi, Pendidikan.
Bidang Politik
Pada masa pemerintahan kolonial,
kekuasaan-kekuasaan kerajaan di Nusantara menurun karena adanya intervensi dari
pemerintah kolonial, lewat devide et impera (politik adu domba). Melalui
devide et impera, pemerintah kolonial Belanda berhasil memengaruhi
penguasa-penguasa di daerah untuk tunduk terhadap kekuasaannya.
Berhasil membuat penguasa daerah tunduk, berarti
juga dapat “mengatur” beberapa kebijakan baru, seperti:
1. membagi wilayah Hindia Belanda
khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap.
2. Tiap prefektur dipimpin
oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan tiap regentschap (kabupaten)
dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi bangsawan.
3. Prefektur dan regent berada di bawah
Gubernur Jenderal yang berkedudukan sebagai pemimpin tertinggi pemerintah
kolonial Belanda.
4. Gubernur Jenderal dibantu oleh
enam departemen yaitu kehakiman, keuangan, dalam negeri, kebudayaan dan kepercayaan,
ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
5. Perubahan dalam politik
pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di
akhir abad 19 menuju awal abad 20.
Pax Nederlanica adalah perubahan sistem pemerintahan dari
administrasi tradisional ke sistem administrasi modern. Sistem ini diterapkan
untuk menggantikan posisi penting pemerintah daerah ke tangan pemerintah
Belanda dengan cara mengangkat dan menggaji pegawai yang menduduki
jabatan struktur birokrasi. Dalam sistem tersebut jabatan tertinggi yang bisa
dipegang oleh masyarakat pribumi adalah bupati dan di bawahnya terdapat wedana
dan patih. Berikut bagan dari struktur pemerintahan kolonial Hindia Belanda:
Selain itu, sistem pemerintahan di Indonesia sekarang merupakan warisan dari
penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial
Belanda. Dalam badan yudikatif di struktur tersebut, pemerintahan kolonial
Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga macam berdasarkan golongan
masyarakat di Hindia-Belanda. Badan peradilan tersebut terdiri dari peradilan
untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan peradilan orang pribumi.
Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad
atau Dewan Rakyat pada tahun 1918.
Bidang Budaya
Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara memengaruhi
kebudayaan bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut mulai dari kosakata bahasa,
musik, seni tari, pakaian, arsitektur hingga cara berpikir. Dampak dalam bidang
budaya yang pertama adalah adanya kata-kata serapan. Kamu bisa lihat
kata-katanya di bawah ini:
Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa juga
mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai
musik internasional ataupun tarian seperti dansa. Selain itu, ada juga
bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala peristiwa masa
lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini.
Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Jakarta. Dulunya, Kota Tua
merupakan pusat pemerintahan Batavia.
Bangsa Eropa, terutama Belanda, juga banyak
mendirikan benteng-benteng untuk menghalau serangan dari Inggris. Kamu bisa
lihat benteng Fort de Kock di Bukittinggi, di Sumatera Barat, Benteng
Marlborough di Bengkulu, Benteng Spellwijk di Banten, Benteng Vredeburg di
Yogyakarta, dan lain-lain.
Bidang Sosial
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak
dalam bidang sosial ataupun ekonomi. Salah satu dampak dalam bidang sosial
adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik dan Kristen Protestan.
Kedatangan Portugis yang membawa semangat 3G memengaruhi penyebaran agama
Kristen dan Katolik di Indonesia.
Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang
terkenal adalah Fransiscus Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di
Maluku pada tahun 1546-1547. Di samping penyebaran agama Katolik, agama Kristen
Protestan juga turut tersebar di Indonesia.
Fransiskus Xaverius, yang ditetapkan menjadi orang
suci oleh gereja Katolik.
Penyebaran agama Kristen Protestan mulai terjadi
pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Raffles. Penyebaran agama ini dilakukan
oleh Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang menyebarkan
agama Kristen Protestan berdasarkan Alkitab. Beberapa tokoh yang tergabung
dalam NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer Nommensen dan Sebastian
Qanckaarts.
Bidang Ekonomi
Dengan datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia
diperkenalkan pada mata uang di masa Raffles menjalankan kebijakan Sistem Sewa
Tanah. Diperkenalkannya uang kertas dan logam mendorong munculnya perbankan
modern di Hindia-Belanda. Salah satunya adalah De Javasche Bank,
bank modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama kali dan didirikan di Batavia
pada tahun 1828.
Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan
perekonomian akibat pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan
infrastruktur jalan didukung oleh jaringan transportasi khususnya kereta api
yang muncul dan berkembang pada masa Sistem Tanam Paksa. Jaringan kereta api
muncul dan berkembang di Hindia-Belanda sebagai sarana pengantaran hasil
perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta transportasi masyarakat. Munculnya
sistem transportasi ini merupakan dampak kedatangan Bangsa Eropa bagi Indonesia
yang masih bisa kamu gunakan hingga hari ini.
Bidang Pendidikan
Masuknya bangsa Eropa ke Nusantara juga membawa
pengaruh besar dalam bidang pendidikan. Pendidikan dari Eropa pertama kali
masuk ke Nusantara bersamaan dengan masuknya agama Kristen Katolik. Kala
itu dibangun sekolah yang mengajarkan ajaran agama Katolik untuk para pribumi
dari daerah Timur Indonesia di sekitar daerah Maluku.
Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan
Politik Etis dilakukan oleh pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial
Belanda terhadap pendidikan dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di
sektor-sektor swasta dan pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan
pemerintah menganut sistem pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan
bangsawan. Beberapa contoh sekolah yang didirikan pada masa awal pemerintah
kolonial Belanda, antara lain:
Pendidikan selanjutnya yang dibentuk pemerintah kolonial Belanda adalah sekolah-sekolah kejuruan seperti sekolah calon pegawai negeri sipil yaitu OSVIA (Opleidingschool voor Inlandsche Ambtenaren). Ada pula dua sekolah kejuruan medis selevel dengan tingkat universitas yaitu School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), dan Nederland Indische Artssenschool (NIAS). STOVIA didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda untuk melahirkan dokter-dokter demi mengatasi berbagai penyakit berbahaya di wilayah jajahannya. Sekolah ini didirikan untuk mendidik masyarakat pribumi, sehingga setelah mengenyam pendidikan di STOVIA mereka mendapat gelar “Dokter Jawa”. STOVIA, akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Indonesia dan Fakultas Kedokteran UI.
Kemudian muncul kembali pendidikan tingkat
universitas Technische Hoogeschool (THS, Sekolah Tinggi Teknik). Melalui
sekolah-sekolah bergaya pendidikan barat yang didirikan oleh pemerintah
kolonial Belanda nantinya melahirkan golongan elite baru dalam masyarakat
Indonesia. Golongan elite baru inilah yang membawa perubahan dalam perjuangan
bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.