Selasa, 26 Juli 2022

Materi kls xii

 

Kolonialisme dan Imperialisme

Saat ini, Dapat dirasakan bahwa kemandirian dan kekuatan ekonomi Indonesia masih lemah.Hal ini karena pengaruh kekuatan asing dan hutang luar negeri yang tidak sedikit. Begitu juga kalau mencermati perkembangan budaya dan gaya hidup sebagian generasi mudakita justru lebih bangga dan menyenangi budaya dari Barat.

Kalau kita renungkan berbagai masalah tersebut berakar dari berkembangnya kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia sejak abad ke-17.Nah, mulai saat itu kita tidak memiliki kemandirian dan kedaulatan baik secara ekonomi, politik maupun budaya. Maka di bab ini akan dibahas mengenai sejarah Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

A.Melacak Perburuan “Mutiara dari Timur”

Perlu disadari bahwa Nusantara merupakan kepulauan yang sangat kaya dan indah.Bagaikan “mutiara dari timur”, Nusantara atau Kepulauan Indonesia memiliki flora dan fauna yang sangat berwarna-warni, hasil dan persediaan tambang ada di mana-mana, begitu juga hasil pertanian dan perkebunan melimpah dengan hasil rempah-rempah.

1.Memahami Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat

Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra.Aktivitas penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik.

2.Menganalisis Petualangan, Penjelajahan dan Penemuan Dunia Baru

Salah satu faktor yang membuat bangsa Barat menjelajah adalah takluknya Konstantinopel ke tangan islam. Sebab, hal ini menjadikan harga rempah-rempah melambung tinggi.Karena itulah mereka berkelana mencari rempah-rempah.Seiring berjalannya waktu, tujuan mereka tidak hanya untuk rempah-rempah, tetapi ada tujuan yang lebih luas. Tujuannya antara lain:

Rabu, 20 Juli 2022

Materi sejarah kls xii

 Bahan ajar


Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Sebelum lebih jauh, ada baiknya jika kamu memahami dulu, apa sih yang dimaksud dengan kolonialisme dan imperialisme? Hal apa saja yang melatari ke duanya terjadi di Indonesia? Simak penjelasan berikut:

Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang memiliki arti menguasai. Kolonialisme memiliki arti upaya sebuah negara untuk mengembangkan kekuasaannya di luar wilayah kekuasaan negara tersebut. Kolonialisme memiliki tujuan mencapai dominasi kekuatan dalam bidang ekonomi, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan politik.

Wilayah koloni biasanya merupakan wilayah-wilayah yang memiliki kekayaan bahan mentah yang dibutuhkan oleh negara yang melakukan kolonialisme. Dalam kolonialisme, ada kepercayaan bahwa bangsa yang melakukan kolonialisasi jauh lebih superior dari bangsa yang dikoloni.

Sementara imperialisme berasal dari kata “imperium” dalam bahasa Latin, yang berarti kekuasaan tertinggi, kedaulatan, atau sekadar kekuasaan. Imperialisme merupakan kebijakan atau ideologi untuk memperluas kekuasaan atas negara lain dan penduduk asli negara tersebut, dengan tujuan memperluas akses politik dan ekonomi, kekuasaan dan kontrol, dan seringkali dilakukan dengan menggunakan kekuatan militer.

Perbedaan kolonialisme dan imperialisme terletak pada tujuannya. Kolonialisme berfokus pada penguasaan suatu wilayah dengan sumber daya alam tertentu untuk dibawa ke negeri asal penjajah. Sementara imperialisme berfokus dalam penguasaan politik dan pemerintahan

Selasa, 19 Juli 2022

Materi sejarah kelas xi

 Materi sejarah kelas xi

Nama sekolah : SMA Al azhar3

Mapel sejarah : sejarah Indonesia

KD : kolonialisme dan imperialisme


Petualangan, Penjelajahan, dan Pere“utan Hegemoni

Bertahun-tahun lamanya Laut Tengah menjadi pusat perdagangan internasional antara para

pedagang dari Barat/Eropa dan Timur. Salah satu kota pusat perdagangan itu yang terkenal

adalah Konstantinopel. Banyak jenis komoditas di pasar Konstantinopel.

a) Portugis

Berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis

(sekarang terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel l. Raja Portugis tersebut kemudian

memanggil pelaut ulung Portugis bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi

menjelajahi samudra mencari Tanah Hindia yang merupakan daerah penghasil rempahrempah.

“) Spanyol

Sebelum orang-orang Portugis berangkat memulai penjelajahan samudra, sebenarnya sudah

lebih dulu Spanyol berangkat berlayar mencari tempat penghasil rempah-rempah.

Orang-orang Spanyol dan Portugis dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan

penjelajahan samudra untuk mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur

(disebut Tanah Hindia).

”) Belanda

Portugis sudah memasuki wilayah Kepulauan Nusantara tahun 1511, kemudian sampai ke

Maluku tahun 1521. Begitu juga Spanyol memasuki Maluku pada tahun 1521.

d) Inggris

Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil sampai di kepulauan Maluku, aktif

mengadakan perdagangan dengan penduduk setempat. Kedatangan Portugis ini telah

mendorong perdagangan rempah-rempah semakin meluas.

B. Kekuasaan Kongsi Dagang VOC

Lahirnya VOC

Seperti telah dijelaskan di muka bahwa tujuan kedatangan orang-orang Eropa ke dunia

timur antara lain untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan.


Senin, 18 Juli 2022

Sejarah kelas xii


Bahan Ajar Sejarah SMA Kelas XII IPA semester 1

Nama sekolah : SMA Al Azhar 3

Mata pelajaran: Sejarah Indonesia

 Nama guru.     : Sumono, SPd

Standar Kompetensi :

Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi sampai masa Reformasi

Kompetensi Dasar

Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru

A.    Proses Pertumbuhan Serta Mobilitas Penduduk Pada Masa Orde Baru


1.      Pengertian Orde Baru


Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perkehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 194 secara murni dan konsekuen.Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.Dengan demikian Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.


Advertisements


REPORT THIS AD


2.      Lahirnya Surat Perintah 11 Maret 1966


Pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Negara diadakan Sidang Kabinet Dwikora yang telah disempurnakan yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno dengan tujuan untuk mencari jalan keluar terbaik agar dapat menyelesaikan krisis yang memuncak secara bijak. Ketika siding tengah berlangsung, ajudan presiden melaporkan bahwa di sekitar istana terdapat pasukan yang tidak dikenal. Untuk menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan, maka Presiden Soekarno menyerahkan pimpinan siding kepada Waperdam II (Wakil Perdana Menteri II) Dr J. Laimena. Dengan helicopter, Presiden Soekarno didampingi Waperdam I, Dr Subandrio, dan Waperdam II Chaerul Saleh menuju Istana Bogor.Seusai siding kabinet, Dr J. Laimena pun menyusul ke Bogor.


Tiga orang perwira tinggi yaitu Mayor Jenderal Basuki Rakhmat. Brigadir Jenderal M. Yusuf, dan Brigadir Jenderal Amir Machmud menghadap Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk minta izin akan menghadap presiden. Pada hari itu juga, tiga orang perwira tinggi sepakat untuk menghadap Presiden Soekarno di Istana Bogor dengan tujuan untuk meyakinkan kepada Presiden Soekarno bahwa ABRI khususnya AD tetap siap siaga mengatasi keadaan. Surat itulah yang kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar


3.      Tindak Lanjut Supersemar


Sebagai tindak lanjut keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Letnan jenderal Soeharto sebagai pengemban Supersemar negara mengambil tindakan untuk menata kembali kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, yaitu sebagai berikut.


Tanggal 12 Maret 1966, dikeluarkannya surat keputusan yang berisi pembubaran dan larangan PKI beserta ormas-ormasnya yang bernaung dan berlindung atau senada dengannya, beraktifitas dan hidup di seluruh wilayah Indonesia.

Tanggal 18 Maret 1966 pengemban Supersemar mengamankan 15 orang menteri yang dinilai tersangkut dalam G 30 S/PKI dan diragukan etika baiknya yang dituangkan dalam Keputusan Presiden No. 5 Tanggal 15 Maret 1966

Tanggal 27 Maret pengemban Supersemar membentuk Kabinet Dwikora yang disempurnakan untuk menjalankan pemerintahan. Tokoh-tokoh yang duduk di dalam kabinet ini adalah mereka yang jelas tidak terlibat dalam G 30 S/PKI.

Membersihkan lembaga legislative dimulai dari tokoh-tokoh pimpinan MPRS dan DPRGR yang di diduga G 30 S/PKI.

Memisahkan jabatan pimpinan DPRGR dengan jabatan eksekutif sehingga DPRGR tidak lagi diberi kedudukan sebagai menteri.

Dengan berakhirnya Sidang Umum IV MPRS, berarti landasan awal Orde Baru berhasil ditegakkan.Demikian pula dua dari tiga tuntutan rakyat (Tritura) telah dipenuhi, yaitu pembubaran PKI dan pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI.Sementara itu, tuntutan ketiga, yaitu penurunan harga yang berarti perbaikan bidang ekonomi belum diwujudkan.Hal itu terjadi karena syarat mewujudkannya perlu dilakukan dengan pembangunan secara terus-menerus dan membutuhkan waktu yang cukup lama.Pelaksanaan agar lancer dan mencapai hasil maksimal memerlukan stabilitas nasional.


Pertumbuhan dan mobilitas penduduk, menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu:

Adanya wilayah yang saling melengkapi

 Adanya kesempatan untuk berinteraksi

Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang

Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.


Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru

Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu :

Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller

Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.

Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux

Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

 


Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan

Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

Kondisi fisik wilayah

Kekayaan sumber daya alam

Sarana dan prasarana transportasi

Adanya industri

B.     Perkembangan Masyarakat Intlektual Pada Masa Orde Baru.


1.      Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintah Orde Baru


Soeharto selaku pengemben Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar yang sudah ditingkatkan menjadi ketetapan MPRS No, IX/ MPRS untuk membentuk Ampera yang bertugas:


Menciptakan stabilitas politik,

Menciptakan stabilitas ekonomi.

Tugas Pokok itulah yang disebut Dwidarma Kabinet Ampera. Program yang dicanangkan Kabinet Ampera disebut Caturkarya Kabinet Ampera, yaitu:


Memperbaiki perikehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan;

Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti tercantum dalam Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 (5 Juli 1968);

Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966;

Melaksanakan perjuangan antiimperialisme dan antikolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Berdasarkan Tap MPR XXXIII Secara Umum, kebijakan pemerintah Orde Baru terdiri atas kebijakan dalam negeri dan kebijakan luar negeri.

Materi sejarah

Materi Sejarah Kelas 12 IPS Semester 1 BAB 4 BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA  DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN DEMOKRASI LIB...