Kamis, 16 September 2021

 

Materi kelas X Sejarah wajib Indonesia

SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG

Assalamualaikum wr.wb anak shaleh dan shalehah, semoga siang ini kita senantiasa sehat selalu.

Harap dibaca terlebih dahulu ya anak-anak materi kita hari ini.

Sumono, S.Pd.

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia menumbulkan perpaduan budaya. Perpaduan dua budaya yang berbeda ini dapat disebut sebagai akultusai.

Namun, sebelum masuknya pengaruh kebudayaaan Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan yang maju. Unsur-unsur kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia diterima dan diolah serta disesuaikan dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia, tanpa menghilangkan unsur-unsur asli.

Oleh sebab itu, budaya Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak langsung diterima begitu saja, namun tetap disesuaikan dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.

1.      Bentuk-bentuk Pengaruh Hindu-Budha

a.       Politik Pemerintahan

Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha, bangsa Indonesia sudah mengenal sistem pemerintahan yang sederhana. Sebelumnya suatu daerah dipimpin oleh kepala susku yang dipimpin oleh anggota kelompoknya. Akan tetapi, setelah masuknya Hindu-Budha tatanan pemerintahan dirubah dan mengikuti sistim pemetintahan yang ada di India. Seorang kepala suku, bukan lagi kepala suku melainkan seorang Raja, yang memerintaha secara turun-temurun.

b.      Budaya

Bentuk akulturasi budaya lain yang dapat dilihat hingga saat ini adalah berbagai macam arsitektur pada bangunan keagamaan, candi dan lain sebagainya.

Seni Sastra. Masuknya budaya Hindu-Budha membuat masyarakat Indonesia mengenal bahasa Sansekerta dan AKsara Pallawa. Bahasa Sansekerta sangat berpengaruh terhadap perkembangan sastra di Indonesia.  Dalam perkembangannya, pengaruh bahsa Sansekerta banyak digunakan dalam istilah-istilah pemerintahan dan kitab-kitab kuno. Seperti Arjunawiwahara, Bharatayudha, Gatutkacasraya dan lain sebagainya.

Pengaruh Hindu-Budha dalam aspek bahasa lebih menonjol dengan munculnya bahasa Jawa dan Melayu Kuno serta bahasa daerah lain yang banyak menyerap bahasa Sansekerta. Pengaruh bahasa Sansekerta berlanjut pada proses penyerapan bunyi. Perubahan bunyi pada serapan ini terjadi karena logat dan dialek setiap suku yang berbeda.

Selanjutnya kalender. Penggunaan kalender di Indonesia mendapat pengaruh dari India dengan adanya penggunaan tahun Saka. Selain itu juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram untuk mempertingati suatu peristiwa dalam kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata

 

2.      Tradisi dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia Masa Kini

Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat hingga saat ini.

a.       Ngaben

Adalah upacara pembakaran jenazah atau kremasi umat Hindu di Bali. Puncak acara Ngaben adalah pembakaran keseluruhan struktur (lebu atau vihara yang terbuat dari kayu atau kertas) beserta dengan jenazah. Api yang digunakan bertujuan untuk memudahkan proses reinkarnasi.

Dalam agama Hindu, Dewa Pencipta atau Dewa Brahmana juga dikenal sebagai Dewa Api.

b.      Sedekah Laut

Tradisi ini merupakan senuah bentuk rasa syukur yang dimiliki oleh masyarakat dipsesisir pantai. Tradisi ini bertujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan agar menjaga keselamatan para nelayan dan membantu perbaikan penghasilan.

c.       Sedekah Bumi

d.      Sedekah Bumi merupakan tradisi tahunan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dari hasil bumi yang melimpah. Biasanya Sedekah Bumi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat di Pulau Jawa yang sudah terjadi secara turun-temurun.

Pada Sedekah Bumi ini, warga membuat tumpang dan berkumpul menjadi satu tempat sesepuh kampung, dibalai desa, atau tempat-tempat yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat setempat untuk menggelar acara ritual sedekah bumi tersebut. Upacara Sedekah Bumi tetap dilakukan oleh masyarakat ynag beragama Hindu, Budha, maupun masyarakat.


Proses Integrasi Bangsa Indonseia pada Zaman Hindu-Budha

Integrasi bangsa Indonesia tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Integrasi berjalan sesuai dengan keanekaragaman keagamaan budaya bangsa dan lepas dari hegemoni serta dominasi peranan suku, etnis dan agama atau budaya tertentu.

Peranan Kegiatan Pelayaran dan Perdagangan dalam Proses integrasi. Kegiatan pelayaran dan perdagangan pada masa Hindu-Budha sangat dominan. Dalam mengarungi lautan, para pelaut sudah mengenal alat navigasi. Alat tersebut berupa kompas dan astrolabe.

Peran Kerajaan Hindu-Budha. Perekonomian pada masa kerajaan Hindu-Budha didominasi oleh kegiatan perdagangan. Kegiatan perdagangan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu perdagangan maritime dan agraris.

Dalam kehidupan masyarakatnya banyak yang melakukan kegiatan perdagangan maritime. Ini basanya dilakukan oleh masyarakat yang ummnya tinggal ditepian pantai.

Sedangkan kegiatan perdagangan agraris, umumnya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman, atau daerah dataran rendah.

Selanjutnya ada pada Bahasa dan Aksara. Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha masuk, masyarakat Indonesia menggunakan bahasa derah atau bahasa lokal seperti bahasa Jawa Kuno, dan Melayu Kuno.

Perkembangan dari pengaruh Hindu-Budha dapat dilihat dari penggunaan bahasa Sansekerta dan Pali.

Penggunaan  bahasa Sansekerta dan Pali memungkinkan terjadinya komunikasi antarpulau. Dalam perkembangannya, penggunaan bahasa dan aksara yang bercorak Hindu-Budha mendorong jalinan integrasi masyarakat di Indonesia.


apa saja pengaruh dari Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini?

Silahkan jawab pertanyaan tersebut dikolom komentar.

Terimakasih anak-anak.

Wassalamualaikum wr.wb


Kelas xi

 Materi kelas XI Sejarah wajib Indonesia

Assalamualaikum wr.wb

harap di baca terlebih dahulu ya anak anak materi kita hari ini.


Dampak Penjajahan Bangsa Eropa Bagi Bangsa Indonesia

Sejarah mencatat, bangsa barat menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke 15 masehi, termasuk sampai ke nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang orang Eropa ini kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imprealisme. Apa latar belakangnya ?

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berlayar hingga kepulauan nusantara. Alfonso de Albuquenque memimpin sekitar 18 kapal yang mengangkut 1.200 orang. Rombongan portugis ini mwnaklukan malaka pada 1511, lalu menyasar Maluku pada 1512 dari sini, sejarah kolonialisasi di Indonesia bermula.

Rempah rempah menjadi alasan utama portugis menyambangi Nusantara. Capaian portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan tetangga, Spanyol.

Dengan silih berganti nusantara secara bergantian dikuasai oleh bangsa barat sehingga meninggalkan suatu dampak bagi Bangsa Indonesia baik dampak dalam bidang Politik, budaya, sosial, ekonomi, Pendidikan.

 

Bidang Politik

Pada masa pemerintahan kolonial, kekuasaan-kekuasaan kerajaan di Nusantara menurun karena adanya intervensi dari pemerintah kolonial, lewat devide et impera (politik adu domba). Melalui devide et impera, pemerintah kolonial Belanda berhasil memengaruhi penguasa-penguasa di daerah untuk tunduk terhadap kekuasaannya.

Berhasil membuat penguasa daerah tunduk, berarti juga dapat “mengatur” beberapa kebijakan baru, seperti:

1.     membagi wilayah Hindia Belanda khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap.

2.     Tiap prefektur dipimpin oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan tiap regentschap (kabupaten) dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi bangsawan.

3.     Prefektur dan regent berada di bawah Gubernur Jenderal yang berkedudukan sebagai pemimpin tertinggi pemerintah kolonial Belanda.

4.     Gubernur Jenderal dibantu oleh enam departemen yaitu kehakiman, keuangan, dalam negeri, kebudayaan dan kepercayaan, ekonomi serta kesejahteraan rakyat.

5.     Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20.

Pax Nederlanica adalah perubahan sistem pemerintahan dari administrasi tradisional ke sistem administrasi modern. Sistem ini diterapkan untuk menggantikan posisi penting pemerintah daerah ke tangan pemerintah Belanda dengan cara mengangkat dan menggaji pegawai yang menduduki jabatan struktur birokrasi. Dalam sistem tersebut jabatan tertinggi yang bisa dipegang oleh masyarakat pribumi adalah bupati dan di bawahnya terdapat wedana dan patih. Berikut bagan dari struktur pemerintahan kolonial Hindia Belanda:


Selain itu, sistem pemerintahan di Indonesia sekarang merupakan warisan dari penerapan ajaran 
Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Dalam badan yudikatif di struktur tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga macam berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda. Badan peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat pada tahun 1918.

 

Bidang Budaya

Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara memengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut mulai dari kosakata bahasa, musik, seni tari, pakaian, arsitektur hingga cara berpikir. Dampak dalam bidang budaya yang pertama adalah adanya kata-kata serapan. Kamu bisa lihat kata-katanya di bawah ini:

Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian seperti dansa. Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala peristiwa masa lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini. Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Jakarta. Dulunya, Kota Tua merupakan pusat pemerintahan Batavia.

Bangsa Eropa, terutama Belanda, juga banyak mendirikan benteng-benteng untuk menghalau serangan dari Inggris. Kamu bisa lihat benteng Fort de Kock di Bukittinggi, di Sumatera Barat, Benteng Marlborough di Bengkulu, Benteng Spellwijk di Banten, Benteng Vredeburg di Yogyakarta, dan lain-lain.

 

Bidang Sosial

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang sosial ataupun ekonomi. Salah satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik dan Kristen Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat 3G memengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di Indonesia.

Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun 1546-1547. Di samping penyebaran agama Katolik, agama Kristen Protestan juga turut tersebar di Indonesia.

Fransiskus Xaverius, yang ditetapkan menjadi orang suci oleh gereja Katolik. 

Penyebaran agama Kristen Protestan mulai terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Raffles. Penyebaran agama ini dilakukan oleh Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan berdasarkan Alkitab. Beberapa tokoh yang tergabung dalam NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer Nommensen dan Sebastian Qanckaarts.

 

Bidang Ekonomi

Dengan datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada mata uang di masa Raffles menjalankan kebijakan Sistem Sewa Tanah. Diperkenalkannya uang kertas dan logam mendorong munculnya perbankan modern di Hindia-Belanda. Salah satunya adalah De Javasche Bank, bank modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama kali dan didirikan di Batavia pada tahun 1828.

Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan perekonomian akibat pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan infrastruktur jalan didukung oleh jaringan transportasi khususnya kereta api yang muncul dan berkembang pada masa Sistem Tanam Paksa. Jaringan kereta api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda sebagai sarana pengantaran hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta transportasi masyarakat. Munculnya sistem transportasi ini merupakan dampak kedatangan Bangsa Eropa bagi Indonesia yang masih bisa kamu gunakan hingga hari ini. 

 

Bidang Pendidikan

Masuknya bangsa Eropa ke Nusantara juga membawa pengaruh besar dalam bidang pendidikan. Pendidikan dari Eropa pertama kali masuk ke Nusantara bersamaan dengan masuknya agama Kristen Katolik. Kala itu dibangun sekolah yang mengajarkan ajaran agama Katolik untuk para pribumi dari daerah Timur Indonesia di sekitar daerah Maluku.

Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan. Beberapa contoh sekolah yang didirikan pada masa awal pemerintah kolonial Belanda, antara lain:

Pendidikan selanjutnya yang dibentuk pemerintah kolonial Belanda adalah sekolah-sekolah kejuruan seperti sekolah calon pegawai negeri sipil yaitu OSVIA (Opleidingschool voor Inlandsche Ambtenaren). Ada pula dua sekolah kejuruan medis selevel dengan tingkat universitas yaitu School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), dan Nederland Indische Artssenschool (NIAS). STOVIA didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda untuk melahirkan dokter-dokter demi mengatasi berbagai penyakit berbahaya di wilayah jajahannya. Sekolah ini didirikan untuk mendidik masyarakat pribumi, sehingga setelah mengenyam pendidikan di STOVIA mereka mendapat gelar “Dokter Jawa”. STOVIA, akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Indonesia dan Fakultas Kedokteran UI. 

Kemudian muncul kembali pendidikan tingkat universitas Technische Hoogeschool (THS, Sekolah Tinggi Teknik). Melalui sekolah-sekolah bergaya pendidikan barat yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda nantinya melahirkan golongan elite baru dalam masyarakat Indonesia. Golongan elite baru inilah yang membawa perubahan dalam perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

Materi sejarah

Materi Sejarah Kelas 12 IPS Semester 1 BAB 4 BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA  DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN DEMOKRASI LIB...