Jumat, 17 Juli 2020

perkembangan imperialisme dan kolonialisme

Materi kelas xi ips3


·         Merkantilisme dan kapitalisme
·         Kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia

Fakta
Perlawanan kepada VOC dan Portugis:
a.     Perlawanan rakyat Ternate (1513) dibawah pimpinan  Sultan Hairun yang diteruskan putranya Sultan Baabullah terhadap Portugis.
b.     Perlawanan Aceh kepada Portugis dilakukan dengan menyerang Portugis di Malaka yang dipimpin oleh Sultan Mughayat Syah sampai 3 kali, yaitu tahun 1513,1550, dan 1674 dan diteruskan Sultan Iskandar Muda sampai Malaka jatuh ke tangan Belanda.
c.     Perlawanan Demak kepada Portugis di Malaka dipimpin oleh Adipati Unus.
d.     Perlawanan Mataram (Yogyakarta) kepada VOC, menyerang Batavia dua kali, 1628 dibawah pimpinan Tumenggung Bahurekso dan 1629 dibawah pimpinan Dipati Ukur. Pada saat itu Mataram dipimpin oleh Sultan Agung.
e.     Perlawanan Trunojoyo di Jawa Timur, dipicu oleh sikap Amangkurat I (pengganti Sultan Agung) dan Sunan Amangkurat II yang bekerjasama dengan VOC berhasil membunuh Trunojoyo. Perlawanannya dilanjutkan Untung Surapati.
f.      Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said. Di akhir Perjanjian Giyanti yang membagi Mataram menjadi dua, yaitu Mataram Barat (Yogyakarta yang dipimpin Hamengkuwono) dan Mataram Timur (Surakarta). Perlawanan Mas Said diakhiri dengan perjanjian Salatiga yang berisi membagi Mataram Timur (Surakarta) menjadi 2 yaitu Mangkunegaran dan Kasunanan.
g.     Perlawanan rakyat Aceh (1874-1904) dipimpin Teuku Umar, Tengku Cik di Tiro, Cut Nyak Dien dan Cut Mutia. Hal itu dipatahkan dengan siasat yang diusulkan Snouck Hurgronje seorang misionaris yang mempelajari Islam.
h.     Perlawanan Maluku terhadap VOC dipimpin oleh Thomas Matulesi atau Pattimura.
i.       Perlawanan Banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Belanda mengadu domba Sultan Ageng dengan putranya Sultan Haji yang dibantu VOC.
j.      Perlawanan Makasar dipimpin Sultan Hasanuddin (Gowa) menghasilkan Perjanjian Bongaya yang berisi:
1.     VOC memiliki kebebasan berdagang di Makasar dan Maluku.
2.     VOC memegang monopoli perdagangan di Indonesia Timur.
3.     Sultan Hasanudin mengembalikan Bone kepada Aru Palaka.
k.     Perlawanan kaum Padri, berawal dari gerakan Wahabi oleh kaum Padri dibawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol yang ditentang kaum adat yang dibantu oleh Belanda. Setelah keduanya berhasil mendesak kaum Padri, kaum adat sadar akan usaha Belanda menguasai Sumatera dan akhirnya bersatu kembali dengan kaum Padri dan berhasil mengusir Belanda.
l.       Perlawanan Diponegoro (1825-1830)
m.   Perlawanan Bali dipimpin I Gusti Ketut Jelantik.
n.     Perlawanan Kalimantan Selatan (Banjar) dipimpin Pangeran Antasari.
o.     Perlawanan Batak dipimpin Sisingamangaraja.
                                                               
Konsep
Asal kata Imperialisme:
    Imperator: memerintah.
    Imperium: sebuah kerajaan besar dengan daerah jajahan yang luas.
Pengertian: Sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya. Caranya dengan membentuk pemerintah jajahan/menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan.

Imperialisme dibedakan menjadi:
    Imperialisme kuno: berlangsung sebelum terjadinya Revolusi Industri. Negara pelopor adalah  Portugis dan Spanyol.
    Imperialisme modern: berlangsung setelah Revolusi Industri. Negara pelopor adalah Inggris.

Revolusi Industri terjadi di Inggris pada pertengahan abad ke-18 sampai abad ke-19 (1750-1850). Revolusi industri adalah perubahan cara kerja manusia dari menggunakan tenaga manusia menjadi menggunakan tenaga mesin.

Asal kata Kolonialisme:
    Colonia: tanah permukiman/jajahan.
    Coloni: negara yang dikuasainya.
Pengertian : Suatu sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain.



Prinsip
Faktor-faktor pendorong terjadinya penjelajahan dunia:
1.     Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
2.     Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
3.     Semangat glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
4.     Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
5.     Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik.
6.     Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
7.     Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
8.     Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada abad ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.
9.     Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris).

Prosedur
Persaingan perdagangan yang terjadi antar bangsa Eropa di Indonesia sangat merugikan Belanda. Oleh karena itu, timbul pemikiran pada orang-orang Belanda agar perusahaan-perusahaan yang bersaing itu menggabungkan diri dalam satu organisasi. Akhirnya mereka membentuk Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) artinya Perserikatan Maskapai Hindia Timur. VOC terbentuk pada tanggal 20 Maret 1602 Di Indonesia VOC memiliki wewenang dan
Tujuan pembentukan VOC sebenarnya tidak hanya untuk menghindari persaingan di antara pedagang Belanda, tetapi juga:
1.       menyaingi kongsi dagang Inggris di India, yaitu EIC (East India Company),
2.       menguasai pelabuhan-pelabuhan penting dan kerajaan-kerajaan, serta
3.       melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Di Indonesia, VOC berusaha mengisi kas keuangannya yang kosong. VOC menerapkan aturan baru yaitu Verplichte Leverantie atau penyerahan wajib. Tiap daerah diwajibkan menyerahkan hasil bumi kepada VOC menurut harga yang telah ditentukan.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa VOC diberi hak-hak istimewa oleh pemerintah Belanda :
1.       Memonopoli perdagangan
2.       Mencetak dan mengedarkan uang
3.       Mengangkat dan memperhentikan pegawai
4.       Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5.       Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
6.       Mendirikan benteng
7.       Menyatakan perang dan damai
8.       Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.

Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain :
a)      Verplichte Laverantie
      Yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yg telah ditetapkan oleh VOC,dan   melarang rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC.
b)      Contingenten
      Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
c)      Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
d)     Ekstirpasi
      Yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi over produksi yg dapat menyebabkan harga rempah-rempah merosot.
e)      Pelayaran Hongi
      Yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi  pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.


Hasil bumi yang wajib diserahkan yaitu lada, kayu manis, beras, ternak, nila, gula, dan kapas. Selain itu, VOC juga menerapkan Prianger stelsel, yaitu aturan yang mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada VOC.
Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610-1619). Pada mulanya Ambon di pilih sebagai pusat kegiatan VOC. Pada periode berikutnya Jayakarta dipilih sebagai pusat kegiatan VOC.
Orang-orang VOC mulai menampakkan sifatnya yang congkak, kejam, dan ingin menang sendiri. VOC ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya melalui monopoli perdagangan.
VOC mulai ikut campur dalam berbagai konflik antara penguasa yang satu dengan penguasa yang lain. Beberapa kerajaan di yang Perubahan sikap VOC itu telah menimbulkan kekecewaan bagi rakyat dan penguasa di Indonesia. Perubahan sikap itu terutama sekali terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal VOC yang kedua yaitu Jan Pieterzoon Coen.
Dengan dibangunnya benteng-benteng dan loji-loji sebagai pusat kegiatan VOC, maka jalur-jalur perdagangan di kepulauan Nusantara telah dikendalikan oleh VOC. Untuk mengendalikan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, diadakan Pelayaran Hongi

Untuk mengisi kasnya yang kosong, VOC menerapkan sejumlah kebijakan seperti hak monopoli, penyerahan wajib, penanaman wajib, dan tenaga kerja wajib yang sebenarnya telah menjadi bagian dari struktur dan kultur yang telah ada sebelumnya. Penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) mewajibkan rakyat Indonesia di tiaptiap daerah untuk menyerahkan hasil bumi berupa lada, kayu, beras, kapas, kapas, nila, dan gula kepada VOC.
Untuk semakin memperbesar kekuasaanya di Indonesia, VOC melakukan cara-cara politik devide et impera atau politik adu domba, dan tipu muslihat. Misalnya kalau ada persengketaan antara kerajaan
yang satu dengan kerajaan yang lain, mereka mencoba membantu salah satu pihak.
Kejayaan VOC ternyata tidak bertahan lama. Dalam perkembangannya VOC mengalami masalah yang besar, yakni kebangkrutan.

Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad ke-18 disebabkan oleh :
1.       Banyak korupsi yg dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC.
2.       Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat makin luasnya wilayah kekuasaan VOC.
3.       Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat  terlalu besar.
4.       Persaingan dengan konsi dagang negara lain,misalnya  dengan EIC milik Inggris.
5.       Hutang VOC yang sangat besar.
6.       Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanyamengalami kemunduran
7.       Berkembangnya faham Liberalisme sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
8.       Pendudukan Perancis terhadap negara Belanda pada tahun 1795.

Kebangkrutan VOC ini terutama sekali terjadi karena para pegawainya banyak yang melakukan korupsi. Waktu itu VOC sudah sangat merosot, kas kosong, utang menumpuk dan tidak mampu lagi menciptakan pengawasan dan keamanan atas wilayah Indonesia. Inilah sebabnya maka pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. Setelah VOC dibubarkan kekuasaan kolonial di Indonesia diambil alih Pemerintah Belanda.

A.      Pemerintahan Daendels (1808-1811)

Untuk menjalankan pemerintahan di Indonesia diangkatlah gubenur jendral Daendels. Daendels tiba di Indonesia pada tanggal 1 Januari 1808. Daendels kemudian mengadakan banyak tindakan. Salah satu tindakan Daendels yang terkenal adalah dalam bidang sosial ekonomi. Beberapa tindakan itu antara lain sebagai berikut.
1.       Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak.
2.       Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di ‘pasaran dunia.
3.       Rakyat masih diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya.
4.       Untuk menambah pemasukan dana, juga telah dilakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.
5.       Membangun jalan Anyer – Panarukan, Jawa Barat

Beberapa tindakan Daendels telah menyebabkan kesengsaraan rakyat. Kesewenang-wenangan Daendels dan penderitaan rakyat itu telah menimbulkan protes dan perlawanan rakyat. Tindakan sewenang-wenang Daendels itu segera didengar oleh pernerintahan di negeri Belanda. Daendels akhirnya dipanggil pulang ke Belanda.
Sebagai pengganti Daendels dikirimlah Jan Willem Janssen. Ia mulai menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Jawa tahun 1811. Ia kemudian memperbaiki keadaan yang ditinggalkan oleh Daendels. Namun Daerah Kepulauan Maluku sudah berhasil direbut oleh Inggris. Bahkan secara de facto daerah kekuasaan Hindia Belanda di masa Janssen itu tinggal daerah-daerah tertentu, misaInya Jawa, Makasar, dan Palembang.
Inggris terus mendesak kekuatan Belanda di Indonesia. Akhirnya Belanda menyerah di Tuntang, Salatiga. Penyerahah Janssen kepada Inggris secara resmi melalui Kapitulasi Tuntang yang ditandatangani pada tanggal 18 September 1811. Indonesia di bawah Kekuasaan Inggris (1811 -1816)
Kapitulasi Tuntang tanggal 18 September 1811 secara resmi telah mengakhiri kekuasaan Belanda di Indonesia.

B.      Pemerintahan transisi  Thomas Stanford Raflles (1811-1816)
Kepulauan Indonesia jatuh ke tangan Inggris. Gubernur Jenderal EIC (East India Company), Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkat Raffles sebagai penguasa di Indonesia, sebagai Letnan Gubernur yang berkedudukan di Batavia. Setelah diangkat sebagai penguasa di Jawa (Indonesia), maka Raffles pun segera mengambil langkah-langkah penting dalam upaya memperkuat kebijaksanaan kolonialisme yang baru. Tindakan Raffels yang terkenal adalah dalam bidang ekonomi, antara lain sebagai berikut.
1.       Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang akan meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian uang.
2.       Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi.
3.       Penghapusan kerja rodi dan perbudakan.
4.       Penghapusan sistem monopoli.
5.       Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.
Tahun 1816, Raffles telah mengakhiri kekuasaannya di Indonesia.

C.      Pemerintahan Van der Capellan (1830-1833)
Tahun 1814 Bonaparte kalah dalam perang Koalisi. Berdasarkan Konferensi  London, Belanda akan berhak kembali atas Indonesian (Jawa khususnya) penyerahan dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1816. Kebijakan yang diterapkan Capellan:
Politik ekonomi liberal yaitu memberi dengan kesempatan kepada pengusaha swasta.
Terjadi kesulitan keuangan di belanda dan di Indonesia sehingga menjalankan politikm\ tanam paksa (Culture stelsel atas ususlan Van den Bosch)

D.      Van den Bosch 1830-1833)
Kebijakannya adalah menjalankan Cultur stelsel (tanam paksa),pembelian sistem ijon (membeli pada waktu masih muda dan akan dipetik ketika sudah tua), dan  Cultur procenten (pemberian bagian kepada kepala rakyat dan pegawai Belanda atas penjualan hasil tanam paksa) yang ditentang oleh Douwes Dekkker(Multatuli) dengan bukunya Max Havellar

Penyebaran agama Kristen di Indonesia:
Datangnya bangsa Portugis diikuti misionaris Katholik. Daerah kekuasaan Portugis yang berpusat di Maluku dan daerah Timur Indonesia menyebabkan penduduk didaerah tersebut beragama Katholik.
Belanda juga menyebarkan agama Kristen Protestan dengan membentuk NZG (Nederlanderch Zending Gennotschap) yaitu misionaris Kristen Protestan. Gerakan zending banyak berada di wilayah Sumatera Utara (Batak) dan Kalimantan (Dayak) dengan membaptis pemimpin adatnya yang dilakukan oleh Christian Missionary Aliance. Untuk mengantisipasi penyebaran tersebut pemimpin agama Katholik menyebarkan agama dengan mendirikan sekolah, tempat ibadah, dan rumah sakit.
imper

Materi sejarah

Materi Sejarah Kelas 12 IPS Semester 1 BAB 4 BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA  DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN DEMOKRASI LIB...