Materi
kelas X Sejarah wajib Indonesia
SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG
Sumono, S.Pd
Assalamualaikum
wr.wb anak shaleh dan shalehah, semoga siang ini kita senantiasa sehat selalu.
Harap
dibaca terlebih dahulu ya anak-anak materi kita hari ini.
Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan
budaya pada
masa kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia serta
bukti-bukti yang
masih
berlaku
pada
kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini.
Masuk
dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia menumbulkan perpaduan
budaya. Perpaduan dua budaya yang berbeda ini dapat disebut sebagai akultusai.
Namun,
sebelum masuknya pengaruh kebudayaaan Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah
memiliki kebudayaan yang maju. Unsur-unsur kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke
Indonesia diterima dan diolah serta disesuaikan dengan kondisi kehidupan
masyarakat Indonesia, tanpa menghilangkan unsur-unsur asli.
Oleh
sebab itu, budaya Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak langsung diterima
begitu saja, namun tetap disesuaikan dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.
1. Bentuk-bentuk
Pengaruh Hindu-Budha
a. Politik
Pemerintahan
Sebelum
masuknya pengaruh Hindu-Budha, bangsa Indonesia sudah mengenal sistem
pemerintahan yang sederhana. Sebelumnya suatu daerah dipimpin oleh kepala susku
yang dipimpin oleh anggota kelompoknya. Akan tetapi, setelah masuknya
Hindu-Budha tatanan pemerintahan dirubah dan mengikuti sistim pemetintahan yang
ada di India. Seorang kepala suku, bukan lagi kepala suku melainkan seorang
Raja, yang memerintaha secara turun-temurun.
b. Budaya
Bentuk
akulturasi budaya lain yang dapat dilihat hingga saat ini adalah berbagai macam
arsitektur pada bangunan keagamaan, candi dan lain sebagainya.
Seni
Sastra. Masuknya budaya Hindu-Budha membuat masyarakat Indonesia mengenal
bahasa Sansekerta dan AKsara Pallawa. Bahasa Sansekerta sangat berpengaruh
terhadap perkembangan sastra di Indonesia.
Dalam perkembangannya, pengaruh bahsa Sansekerta banyak digunakan dalam
istilah-istilah pemerintahan dan kitab-kitab kuno. Seperti Arjunawiwahara, Bharatayudha, Gatutkacasraya dan lain sebagainya.
Pengaruh
Hindu-Budha dalam aspek bahasa lebih menonjol dengan munculnya bahasa Jawa dan
Melayu Kuno serta bahasa daerah lain yang banyak menyerap bahasa Sansekerta.
Pengaruh bahasa Sansekerta berlanjut pada proses penyerapan bunyi. Perubahan
bunyi pada serapan ini terjadi karena logat dan dialek setiap suku yang
berbeda.
Selanjutnya
kalender. Penggunaan kalender di Indonesia mendapat pengaruh dari India dengan
adanya penggunaan tahun Saka. Selain itu juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram untuk mempertingati suatu peristiwa
dalam kalender Saka. Candra Sangkala
adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata
2. Tradisi
dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia Masa Kini
Tradisi
adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat hingga saat
ini.
a. Ngaben
Adalah upacara
pembakaran jenazah atau kremasi umat Hindu di Bali. Puncak acara Ngaben adalah
pembakaran keseluruhan struktur (lebu atau vihara yang terbuat dari kayu atau
kertas) beserta dengan jenazah. Api yang digunakan bertujuan untuk memudahkan
proses reinkarnasi.
Dalam agama Hindu, Dewa
Pencipta atau Dewa Brahmana juga dikenal sebagai Dewa Api.
b. Sedekah
Laut
Tradisi ini merupakan
senuah bentuk rasa syukur yang dimiliki oleh masyarakat dipsesisir pantai.
Tradisi ini bertujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan agar menjaga
keselamatan para nelayan dan membantu perbaikan penghasilan.
c. Sedekah
Bumi
d. Sedekah
Bumi merupakan tradisi tahunan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dari
hasil bumi yang melimpah. Biasanya Sedekah Bumi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat
di Pulau Jawa yang sudah terjadi secara turun-temurun.
Pada Sedekah Bumi ini, warga
membuat tumpang dan berkumpul menjadi satu tempat sesepuh kampung, dibalai
desa, atau tempat-tempat yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat setempat
untuk menggelar acara ritual sedekah bumi tersebut. Upacara Sedekah Bumi tetap
dilakukan oleh masyarakat ynag beragama Hindu, Budha, maupun masyarakat.
budaya Hindu-Budha masuk ke Indonesia tidak semata-mata langsung diterima begutu saja, namun masyarakat Indonesia melakukan filtrasi terhadap budaya-budaya yang ada.
mengapa masyarakat tidak langsung menerima budaya Hindu-Budha secara begitu saja? mengapa masyarakat melakukan filtrasi terlebih dahulu?
Silahkan jawab pertanyaan tersebut di kolom komentar.
terimakasih anak-anak...
semoga kita semua sehat selalu...
Wassalamualaikum wr.wb