Kamis, 09 September 2021

materi kelas XI

Materi kelas XI Sejarah wajib Indonesia

Assalamualaikum wr.wb

harap di baca terlebih dahulu ya anak anak materi kita hari ini.


Dampak Penjajahan Bangsa Eropa Bagi Bangsa Indonesia

Sejarah mencatat, bangsa barat menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke 15 masehi, termasuk sampai ke nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang orang Eropa ini kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imprealisme. Apa latar belakangnya ?

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berlayar hingga kepulauan nusantara. Alfonso de Albuquenque memimpin sekitar 18 kapal yang mengangkut 1.200 orang. Rombongan portugis ini mwnaklukan malaka pada 1511, lalu menyasar Maluku pada 1512 dari sini, sejarah kolonialisasi di Indonesia bermula.

Rempah rempah menjadi alasan utama portugis menyambangi Nusantara. Capaian portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan tetangga, Spanyol.

Dengan silih berganti nusantara secara bergantian dikuasai oleh bangsa barat sehingga meninggalkan suatu dampak bagi Bangsa Indonesia baik dampak dalam bidang Politik, budaya, sosial, ekonomi, Pendidikan.

 

Bidang Politik

Pada masa pemerintahan kolonial, kekuasaan-kekuasaan kerajaan di Nusantara menurun karena adanya intervensi dari pemerintah kolonial, lewat devide et impera (politik adu domba). Melalui devide et impera, pemerintah kolonial Belanda berhasil memengaruhi penguasa-penguasa di daerah untuk tunduk terhadap kekuasaannya.

Berhasil membuat penguasa daerah tunduk, berarti juga dapat “mengatur” beberapa kebijakan baru, seperti:

1.     membagi wilayah Hindia Belanda khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap.

2.     Tiap prefektur dipimpin oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan tiap regentschap (kabupaten) dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi bangsawan.

3.     Prefektur dan regent berada di bawah Gubernur Jenderal yang berkedudukan sebagai pemimpin tertinggi pemerintah kolonial Belanda.

4.     Gubernur Jenderal dibantu oleh enam departemen yaitu kehakiman, keuangan, dalam negeri, kebudayaan dan kepercayaan, ekonomi serta kesejahteraan rakyat.

5.     Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20.

Pax Nederlanica adalah perubahan sistem pemerintahan dari administrasi tradisional ke sistem administrasi modern. Sistem ini diterapkan untuk menggantikan posisi penting pemerintah daerah ke tangan pemerintah Belanda dengan cara mengangkat dan menggaji pegawai yang menduduki jabatan struktur birokrasi. Dalam sistem tersebut jabatan tertinggi yang bisa dipegang oleh masyarakat pribumi adalah bupati dan di bawahnya terdapat wedana dan patih. Berikut bagan dari struktur pemerintahan kolonial Hindia Belanda:


Selain itu, sistem pemerintahan di Indonesia sekarang merupakan warisan dari penerapan ajaran 
Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Dalam badan yudikatif di struktur tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga macam berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda. Badan peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat pada tahun 1918.

 

Bidang Budaya

Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara memengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut mulai dari kosakata bahasa, musik, seni tari, pakaian, arsitektur hingga cara berpikir. Dampak dalam bidang budaya yang pertama adalah adanya kata-kata serapan. Kamu bisa lihat kata-katanya di bawah ini:

Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian seperti dansa. Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala peristiwa masa lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini. Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Jakarta. Dulunya, Kota Tua merupakan pusat pemerintahan Batavia.

Bangsa Eropa, terutama Belanda, juga banyak mendirikan benteng-benteng untuk menghalau serangan dari Inggris. Kamu bisa lihat benteng Fort de Kock di Bukittinggi, di Sumatera Barat, Benteng Marlborough di Bengkulu, Benteng Spellwijk di Banten, Benteng Vredeburg di Yogyakarta, dan lain-lain.

 

Bidang Sosial

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang sosial ataupun ekonomi. Salah satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik dan Kristen Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat 3G memengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di Indonesia.

Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun 1546-1547. Di samping penyebaran agama Katolik, agama Kristen Protestan juga turut tersebar di Indonesia.

Fransiskus Xaverius, yang ditetapkan menjadi orang suci oleh gereja Katolik. 

Penyebaran agama Kristen Protestan mulai terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Raffles. Penyebaran agama ini dilakukan oleh Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan berdasarkan Alkitab. Beberapa tokoh yang tergabung dalam NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer Nommensen dan Sebastian Qanckaarts.

 

Bidang Ekonomi

Dengan datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada mata uang di masa Raffles menjalankan kebijakan Sistem Sewa Tanah. Diperkenalkannya uang kertas dan logam mendorong munculnya perbankan modern di Hindia-Belanda. Salah satunya adalah De Javasche Bank, bank modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama kali dan didirikan di Batavia pada tahun 1828.

Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan perekonomian akibat pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan infrastruktur jalan didukung oleh jaringan transportasi khususnya kereta api yang muncul dan berkembang pada masa Sistem Tanam Paksa. Jaringan kereta api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda sebagai sarana pengantaran hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta transportasi masyarakat. Munculnya sistem transportasi ini merupakan dampak kedatangan Bangsa Eropa bagi Indonesia yang masih bisa kamu gunakan hingga hari ini. 

 

Bidang Pendidikan

Masuknya bangsa Eropa ke Nusantara juga membawa pengaruh besar dalam bidang pendidikan. Pendidikan dari Eropa pertama kali masuk ke Nusantara bersamaan dengan masuknya agama Kristen Katolik. Kala itu dibangun sekolah yang mengajarkan ajaran agama Katolik untuk para pribumi dari daerah Timur Indonesia di sekitar daerah Maluku.

Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan. Beberapa contoh sekolah yang didirikan pada masa awal pemerintah kolonial Belanda, antara lain:

Pendidikan selanjutnya yang dibentuk pemerintah kolonial Belanda adalah sekolah-sekolah kejuruan seperti sekolah calon pegawai negeri sipil yaitu OSVIA (Opleidingschool voor Inlandsche Ambtenaren). Ada pula dua sekolah kejuruan medis selevel dengan tingkat universitas yaitu School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), dan Nederland Indische Artssenschool (NIAS). STOVIA didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda untuk melahirkan dokter-dokter demi mengatasi berbagai penyakit berbahaya di wilayah jajahannya. Sekolah ini didirikan untuk mendidik masyarakat pribumi, sehingga setelah mengenyam pendidikan di STOVIA mereka mendapat gelar “Dokter Jawa”. STOVIA, akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Indonesia dan Fakultas Kedokteran UI. 

Kemudian muncul kembali pendidikan tingkat universitas Technische Hoogeschool (THS, Sekolah Tinggi Teknik). Melalui sekolah-sekolah bergaya pendidikan barat yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda nantinya melahirkan golongan elite baru dalam masyarakat Indonesia. Golongan elite baru inilah yang membawa perubahan dalam perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

Literasi singkat kls x

 Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu tempat yang bersejarah yang memiliki memiliki catatan sejarah yang panjang. Candi Borobudur dibangun pada saat pemerintahan dinasti Syailendra saat diamana banyaknya pengikut ajaran agama Buddha Mahayana. Setelah ini akan kita bahas mengenai sejarah asal usul dibangunnya Candi Borobudur, mulai dari awal mula berdirinya hingga penemuannya kembali dan bagaimana proses pemugaran Candi Borobudur kembali.

Asal Usul Candi Borobudur

Nama Candi Borobudur berasal dari dua kata yaitu bara dan budur. Dalam istilahnya, bara memiliki arti kompleks biara dan kata budur yang mempunyai arti atas. Jika digabungkan menjadi kata barabudur yang dibaca borobudur yang berarti kompleks biara di atas.

Candi Borobudur terletak tepat di atas sebuah bukit sebagai komplek biara yang sungguh megahnya, sesuai namanya yang berarti kompleks biara di atas.Tidak ada yang tahu pasti mengenai siapa yang membangun Candi Borobudur. Tidak ada bukti tertulis maupun bukti-bukti lainnya yang mendukung dan menjelaskan sejarah pasti tentang Candi Buddha terbesar ini. Setelah penemuannya, para peneliti hanya memperkirakan bahwa Candi Borobudur itu dibangun sekitar tahun 750-800 an Masehi.

Perkiraan waktu pembangunan ini pun didasarkan pada perbandingan antara jenis aksara yang telah ditemukan tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga Candi Borobudur dengan jenis aksara umumnya yang digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Atas dasar ini kemudian memperkirakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai dengan 830 Masehi.

Memilih lokasi di atas perbukitan tinggi dan arsitektur yang rumit, Candi Borobudur melalui proses pembangunan dengan memakan waktu dari 75 sampai dengan 100 tahun lebih lamanya. Candi Borobudur pun diperkirakan baru benar-benar rampung 100 persen pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825an.

Pendiri Candi Borobudur

Lalu siapakah yang membangun Candi Borobudur? Menurut beberapa sejarawan dan berdasarkan Catatan sejarah tidak ada yang mampu memberikan bukti dan perkiraan siapa pasti yang pendiri awal Candi Borobudur. Catatan sejarah hanya menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra pada masa itu.

Ada pendapat juga bahwa candi Borobudur ini dibangun oleh seseorang bernama Samaratungga, merupakan seorang raja kerajaan Mataram Kuni yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8 M. Keberadaan candi ini pertama kali diketahui oleh Thomas Stanford Rafles sekitar tahun 1814.

Meski dikenal sebagai Candi Budha, namun sebenarnya sempat ada ketidakpastian mengenai Candi Borobudur sebenarnya peninggalan agama apa, apakah peninggalan agama Buddha ataukah Hindu karena kedua agama itu sangat kental pada waktu itu.

Dalam sejarah, diketahui bahwa masyarakat pada masa dinasti Syailendra adalah penganut agama Buddha yang beraliran Mahayana yang taat. Pada temuan selanjutnya yang didasarkan prasasti Sojomerto menunjukkan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindhu Siwa. Nahh disitu letak ketidak pastiannya.

Di Jawa banyak sekali terjadi pembangunan berbagai candi Hindu di dataran Kedu. Beberapa contoh misalnya, seperti Candi suci Shiwalingga yang lokasi nya pun berdekatan atau berada di sekitar kawasan Candi Borobudur. Setelah melalui beberapa penelitian Candi Borobudur disepakati menjadi candi peninggalan kerajaan Buddha

Materi sejarah

Materi Sejarah Kelas 12 IPS Semester 1 BAB 4 BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA  DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN DEMOKRASI LIB...