Soal tes ujian tengah semester ganjil
Mata pelajaran sejarah kelas x
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Mwnurut Moh.Ali bangsa indinesia berasal dari............
2. Ditemukannya kapak tua diwilayah nusantara yang memiliki kesamaan dengan kapak tua yang ada dikawasan Asia Tenggara merupakan dari dasar teori...........
3. Proses perpindahan manusia dari yunan ke kepulauan nusantara pada tahab kedua adalah......
4. Suku anak dalam bermukim di hutan kawasan......
5. Ras Australoid hanya menempati di daerah .....
6. Jelaskan konsep berpikir diasjronik?
7. Jelaskan konsep berpikir sinkronik?
8. Berikan contoh peristiwa sejarah diakonik dan sinkronik?
9. Dalam peristiwa sejarah ada istilah konstinuitas dan diskontuinitas jelaskan?
10. Berikan contoh peristiwa sejarah yang berkelanjutan dan tidak berkelanjutan?
Jawaban.
1. Moloud
2. Teori yunan
3. Proto melayu
4. Jambi
5. Papua
6. Memanjang dlm waktu terbatas dalam ruang
7. Meluas dalam ruang terbatas dalam waktu
8. Diakronik
Perang diponegoro
Pertemuan ambarawa
Sinkronik
Pembacaan teks proklamasi
Masa orde baru
9. Konstinuitas : suatu proses berkembangnya segala aspek kehidupan yang berkelanjutan.
Diskonstinuitas: proses berkembangnya aspek kehidupan yang tidak berkelanjutan.
10. Berkelanjutan : UUD 1945
GBHN
Yang tidak berkelanjutan: UU Belanda
Jumat, 27 September 2019
Jumat, 20 September 2019
Materi kelas xi
unculnya Paham Baru
1.Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, yang artinya kebebasan, sedangkan dalam bahasa Inggris, liberty, artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu untuk memiliki tempat tinggal, mengeluarkan pendapat, dan
berkumpul.
Di Eropa, liberalisme didukung oleh kaum borjuis dan terpelajar di kota. Bagian terpenting dalam liberalisme adalah individu. Masyarakat harus mementingkan individu, karena masyarakat itu terdiri atas individu-individu dan karena itu masyarakat adalah akibat dari adanya individu.
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, yang artinya kebebasan, sedangkan dalam bahasa Inggris, liberty, artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu untuk memiliki tempat tinggal, mengeluarkan pendapat, dan
berkumpul.
Di Eropa, liberalisme didukung oleh kaum borjuis dan terpelajar di kota. Bagian terpenting dalam liberalisme adalah individu. Masyarakat harus mementingkan individu, karena masyarakat itu terdiri atas individu-individu dan karena itu masyarakat adalah akibat dari adanya individu.
Kemerdekaan individu harus dijamin. Pada hakikatnya, paham liberalisme ini timbul karena reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarchie. Orang ingin melepaskan dirinya dari kekangan manusia, ini dikemukakan oleh Rousseau dalam bukunya Du Contrat Social.
Terhadap kaum bangsawan, liberalisme menuntut kemerdekaan ekonomi, sedangkan terhadap kaum agama liberalisme menuntut kemerdekaan beragama. Dalam lapangan politik, liberalisme menuntut adanya demokrasi (menuntut adanya UUD, pemilu, kemerdekaan pers, berbicara mengemukakan pendapat, dan beragama).
Terhadap kaum bangsawan, liberalisme menuntut kemerdekaan ekonomi, sedangkan terhadap kaum agama liberalisme menuntut kemerdekaan beragama. Dalam lapangan politik, liberalisme menuntut adanya demokrasi (menuntut adanya UUD, pemilu, kemerdekaan pers, berbicara mengemukakan pendapat, dan beragama).
Selain demokrasi, liberalisme dalam politik mengutamakan kemerdekaan (nasionalisme) negara atas individu, karena setiap negara harus merdeka, tidak boleh ditindas oleh negara lain.
Negara berhak menentukan nasibnya sendiri. Selanjutnya, liberalisme dalam ekonomi menuntut adanya ekonomi bebas (produksi bebas, perdagangan bebas, hukum kodrat akan menyelenggarakan harmoni dunia) dengan semboyan "Laisser faire, laisser passer, le modne va lui meme."
Dalam bidang ekonomi, dituntut adanya ekonomi bebas tanpa campur tangan pemerintah dan dalam menentukan kebutuhan adalah hak milik swasta. Pahlawan liberalisme adalah ekonom dari Inggris, Adam Smith, dalam bukunya Wealth of Nation (1776). Pendapatnya adalah bahwa kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah.
2.Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia. Kata sosialisme berasal dari bahasa Latin, socius, artinya kawan. Tujuan sosialisme adalah mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan mengendalikan secara kolektif sarana produksi dan memperluas tanggung jawab negara bagi kesejahteraan rakyat.
Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Society an Essay on the Formation of Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme.
Negara berhak menentukan nasibnya sendiri. Selanjutnya, liberalisme dalam ekonomi menuntut adanya ekonomi bebas (produksi bebas, perdagangan bebas, hukum kodrat akan menyelenggarakan harmoni dunia) dengan semboyan "Laisser faire, laisser passer, le modne va lui meme."
Dalam bidang ekonomi, dituntut adanya ekonomi bebas tanpa campur tangan pemerintah dan dalam menentukan kebutuhan adalah hak milik swasta. Pahlawan liberalisme adalah ekonom dari Inggris, Adam Smith, dalam bukunya Wealth of Nation (1776). Pendapatnya adalah bahwa kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah.
2.Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia. Kata sosialisme berasal dari bahasa Latin, socius, artinya kawan. Tujuan sosialisme adalah mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan mengendalikan secara kolektif sarana produksi dan memperluas tanggung jawab negara bagi kesejahteraan rakyat.
Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Society an Essay on the Formation of Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme.
Tokoh lainnya adalah Saint Simon, Piere Proudon, Charles Fourier, Karl Marx. Seorang yang dikenal sebagai Bapak Sosialisme adalah Karl Marx dalam tulisannya Das Kapital yang mengatakan bahwa sejarah masyarakat merupakan perjuangan-perjuangan kelas, semboyan mereka "bersatulah kaum proletar sedunia." Titik berat dari paham ini adalah pada masyarakat bukan individu, dan dalam hal ini sosialisme merupakan lawan dari liberalisme.
Ada empat kesepakatan hasil perjuangan kaum sosialis, yakni
- Chatolic Emancipation Bill (1892)
- Reform Bill (1832)
- Factory Act (1833)
- Poor Law (1834).
Rabu, 18 September 2019
Materi kelas x.ips 3,ipa1,4
Kita akan mempelajari asal usul nenek
moyang pertama yang mendiami wilayah Indonesia. Secara khusus, kajian ini akan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dari mana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana proses kedatangan mereka di Nusantara? Bagaimana persebaran mereka di berbagai Kepulauan Nusantara? Kebudayaan apa yang mereka bawa? Penjelasan atas pertanyaan ini akan kami urai dalam materi ini. Supaya lengkap, kami juga akan menyajikan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dari sudut pandang ahli sejarah. Untuk itu, silahkan Anda simak uraian di bawah ini!
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli
Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul ne
moyang pertama yang mendiami wilayah Indonesia. Secara khusus, kajian ini akan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dari mana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana proses kedatangan mereka di Nusantara? Bagaimana persebaran mereka di berbagai Kepulauan Nusantara? Kebudayaan apa yang mereka bawa? Penjelasan atas pertanyaan ini akan kami urai dalam materi ini. Supaya lengkap, kami juga akan menyajikan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dari sudut pandang ahli sejarah. Untuk itu, silahkan Anda simak uraian di bawah ini!
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli
Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul ne
Selasa, 17 September 2019
Kita akan mempelajari asal usul nenek moyang pertama yang mendiami wilayah Indonesia. Secara khusus, kajian ini akan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dari mana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana proses kedatangan mereka di Nusantara? Bagaimana persebaran mereka di berbagai Kepulauan Nusantara? Kebudayaan apa yang mereka bawa? Penjelasan atas pertanyaan ini akan kami urai dalam materi ini. Supaya lengkap, kami juga akan menyajikan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dari sudut pandang ahli sejarah. Untuk itu, silahkan Anda simak uraian di bawah ini!
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli
Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul
Senin, 16 September 2019
Soal uji blok kelas XI
1.jelaskan faktor pendorong bangsa eropa melakukan penjelajahan samudra ke Indonesia?
2. Jelaskan alasan mengapa VOC didirikan oleh Belanda?
3. Sebutjan hak oktroi/hak istimewa yang dimiliki oleh VOC?
4. Jelaskan mengapa VOC mwngalami kebangkrutan?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan monopoli perdagangan?
1.jelaskan faktor pendorong bangsa eropa melakukan penjelajahan samudra ke Indonesia?
2. Jelaskan alasan mengapa VOC didirikan oleh Belanda?
3. Sebutjan hak oktroi/hak istimewa yang dimiliki oleh VOC?
4. Jelaskan mengapa VOC mwngalami kebangkrutan?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan monopoli perdagangan?
Jumat, 13 September 2019
Soal uji blok kelas xi.ipa1 sd xi.ipa3
jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.jelaskan faktor pendorong bangsa eropa melakukan penjelajahan samudra ke Indoneaia?
2. Jelaskan alasan mengapa voc didirikan oleh Belanda?
3.sebutkan hak oktroi/ hak istimewa yang dimiliki oleh voc?
4. Jelaskan mengapa voc mwngalami kebangkrutan?
5.jelaskan yg dimakaud dengan monopoli perdagangan?
6.sebutkan program kebijakan dari thomas stamford rafles?
7. Sebitkan program kebijakan dari herman willem dendles?
8. Mengapa sistem sewa tanah yang di terapkan thomas stamford rafles mengalami ke gagalan?
9. Jelaskan faktor2 mengapa perlawanan rakyat kolonial belanda selalu dapat di redam oleh belanda?
10. Sebutkan contoh perlawan2 rakyat terhadap belanda?
1.jelaskan faktor pendorong bangsa eropa melakukan penjelajahan samudra ke Indoneaia?
2. Jelaskan alasan mengapa voc didirikan oleh Belanda?
3.sebutkan hak oktroi/ hak istimewa yang dimiliki oleh voc?
4. Jelaskan mengapa voc mwngalami kebangkrutan?
5.jelaskan yg dimakaud dengan monopoli perdagangan?
6.sebutkan program kebijakan dari thomas stamford rafles?
7. Sebitkan program kebijakan dari herman willem dendles?
8. Mengapa sistem sewa tanah yang di terapkan thomas stamford rafles mengalami ke gagalan?
9. Jelaskan faktor2 mengapa perlawanan rakyat kolonial belanda selalu dapat di redam oleh belanda?
10. Sebutkan contoh perlawan2 rakyat terhadap belanda?
Kamis, 12 September 2019
Materi kls x.ipa5 dan 6
Indonesia kaya akan suku bangsa yang memiliki adat istiadat serta budaya yang berbeda-beda. Suku bangsa yang beranekaragam ini berasal dari nenek moyang yang datang ke Indonesia. Tahukah anda darimana kedatangan nenek moyang Indonesia? Ada yang menyebutkan nenek moyang kita berasal dari Cina, ada yang bilang berasal dari Melayu, ada yang bilang berasal dari Taiwan, bahkan ada yang menyebutkan berasal dari Afrika. Kedatangan nenek moyang ke Indonesia dijelaskan dalam beberapa teori. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas teori-teori yang menjelaskan kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini agar kita dapat saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada.
A. TEORI NUSANTARA
Yang pertama ada teori nusantara. Dalam teori nusantara menjelaskan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah nusantara ini tidak berasal dari luar, melainkan dari wilayah nusantara itu sendiri. Jadi teori ini menjelaskan bahwa nenek moyang Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Pendukung teori nusantara ini adalah M. Yamin, J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf.
Yang melandasi pendapat teori ini adalah sebagai berikut.
1. Bangsa melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
2. Bahasa Melayu memang mempunyai kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja) namun persamaan tersebut hanyalah suatu kebetulan saja.
3. Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
4. Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di nusantara dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia tengah.
Menurut Gorys Keraf, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri bukan dari mana-mana. Ada tiga landasan yang melandasi pendapat Gorys Keraf yaitu sebagai berikut.
1. Situasi geografis masa lampau
2. Pertumbuhan dan penyebaran
A. TEORI NUSANTARA
Yang pertama ada teori nusantara. Dalam teori nusantara menjelaskan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah nusantara ini tidak berasal dari luar, melainkan dari wilayah nusantara itu sendiri. Jadi teori ini menjelaskan bahwa nenek moyang Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Pendukung teori nusantara ini adalah M. Yamin, J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf.
Yang melandasi pendapat teori ini adalah sebagai berikut.
1. Bangsa melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
2. Bahasa Melayu memang mempunyai kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja) namun persamaan tersebut hanyalah suatu kebetulan saja.
3. Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
4. Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di nusantara dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia tengah.
Menurut Gorys Keraf, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri bukan dari mana-mana. Ada tiga landasan yang melandasi pendapat Gorys Keraf yaitu sebagai berikut.
1. Situasi geografis masa lampau
2. Pertumbuhan dan penyebaran
Rabu, 11 September 2019
Materi kls xips3,xipa1,xipa4
Kita akan mempelajari asal usul nenek moyang pertama yang mendiami wilayah Indonesia. Secara khusus, kajian ini akan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dari mana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana proses kedatangan mereka di Nusantara? Bagaimana persebaran mereka di berbagai Kepulauan Nusantara? Kebudayaan apa yang mereka bawa? Penjelasan atas pertanyaan ini akan kami urai dalam materi ini. Supaya lengkap, kami juga akan menyajikan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dari sudut pandang ahli sejarah. Untuk itu, silahkan Anda simak uraian di bawah ini!
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli
Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul ne
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli
Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul ne
Selasa, 10 September 2019
Asal usul nrnek moyang indonesia
Kita akan mempelajari asal usul nenek moyang pertama yang mendiami wilayah Indonesia. Secara khusus, kajian ini akan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dari mana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana proses kedatangan mereka di Nusantara? Bagaimana persebaran mereka di berbagai Kepulauan Nusantara? Kebudayaan apa yang mereka bawa? Penjelasan atas pertanyaan ini akan kami urai dalam materi ini. Supaya lengkap, kami juga akan menyajikan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dari sudut pandang ahli sejarah. Untuk itu, silahkan Anda simak uraian di bawah ini!
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli
Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul ne
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli
Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul ne
Senin, 09 September 2019
4. Partai Nasional Indonesia.
Pada tanggal 4 Juli 1927 para pengurus Algemeene Studie Club (Kelompok Belajar Umum) di Bandung mendirikan perkumpulan baru yang dinamakan Perserikatan Nasional Indonesia. Mereka adalah Ir. Soekarno, Mr. Sartono, dr. Samsi, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Budiarto, Mr. Ali Sastroamijoyo, Mr. Sunario, dan Ir. Anwari. Perkumpulan ini kemudian berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI), dll.
C. Usaha Mempersatukan Partai-Partai.
Di Indonesia terdapat berbagai pergerakan yang terpisah-pisah satu sama lain. Keadaan ini kurang menguntungkan bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia merdeka. Beberapa tokok pergerakan segera menyadari keadaan ini. Mereka berusaha mempersatukan organisasi-organisasi pergerakan yang ada pada waktu itu.
1. Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) didirikan pada tanggal 17 Desember 1927. Anggopta PPPKI terdiri atas Partai Nasional Indonesia, Partai Serikat Islam, Budi Utomo, Pasundan, SumatranenBond, Kaum Betawi, dan Indonesische Studie Club. Tujuan PPPKI adalah :
a. Menyamakan arah aksi kebangsaan serta memperkuat dan memperbaiki organisasi dengan melakukan kerjasama diantara anggota-anggotanya,
b. Menghindarkan perselisihan diantara para anggotanya yang dapat memperlemah aksi kebangsaan.Pengurus PPPKI disebut Majelis Pertimbangan yang terdiri atas ketua, penulis, bendahara, dan wakil-wakil dari partai-partai yang tergabung didalamnya.
2. Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
GAPI adalah organisasi kerja sama antara partai-partai politik di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 21 Mei 1939. GAPI berdiri atas prakarsa Muhammad Husni Thamrin. Anggota GAPI adalah Parindra, Pasundan,Gerindo, Persatuan Minahasa, PSII, PII, dan Perhimpunan Politik Katolik Indonesia. GAPI membentuk pengurus yang disebut Secretariat Tetap. Pengurus Sekretariat Tetap dijabat oleh Abikusno Cokrosuyoso dari PSII 9Penulis Umum ), Muhammad Husni Thamrin dari Parindra (bendahara), dan Mr. Amir Syarifuddin dari Gerindo (pembantu penulis). GAPI beberapa kali mengadakan kongres. Pada Kongres Rakyat Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 Desember 1939 dihasilkan beberapa keputusan sebagai berikut :
a. Menuntut Indonesia berparlemen. Tuntutan ini dilakukan sebagai reaksi atas ditolaknya Petisi Sutarjo dalam Volskraad sehingga Volskraad dianggap bukan parlemen.
b. Diakuinya Merah Putih sebagai bendera persatuan, Indonesia Raya sebagai lagu persatuan, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
D. Pergerakan Kaum Wanita.
Pada awalnya pergerakan wanita Indonesia dilakukan oleh perorangan. Pelopor pergerakan wanita pada masa itu adalah R.A Kartini dan R. Dewi Sartika . Keduanya ingin mengangkat derajat kaum wanita melalui pendidikan. Perhatian yang besar dari R.A Kartini dan R. Dewi Sartika terhadap kaum wanita telah mengilhami pergerakan kaum wanita untuk membentuk organisasi. Pada awalnya tujuan organisasi perempuan itu untuk memperbaiki kedudukan sosialnya. Namun, dalam perkembangannya organisasi itu juga berwawasan kebangsaan.
1. Kongres I Perempuan Indonesia.
Pada tanggal 22 – 25 Desember 1928 beberapa perkumpulan perkumpulan wanita Indonesia mengadakan Kongres Perempuan Indonesia. Tujuan kongres adalah mempersatukan cita-cita dan usaha untuk memajukan wanita Indonesia. Dalam kongres tersebut antara lain diputuskan mendirikan gabungan perkumpulan wanita yang bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
2. Istri Sedar (IS).
Pada tangga 22 Maret 1930 di Bandung didirikan perkumpulan Istri Sedar. Pendirinya adalah Nona Suwarni Joyoseputro. Tujuannya menuju pada kesadaran wanita Indonesia dan derajat hidup Indonesia untuk mempercepat dan menyempurnakan Indonesia merdeka. Meskipun bukan merupakan organisasi politik, tetapi dalam kampanyenya Istri Sedar sering menyarakan sikap antipenjajah. Oleh sebab itu, organisasi ini mendapat pengawasan dari Pemerintah Hindia Belanda.
E. Sumpah Pemuda
1. Pergerakan Pemuda Berdasarkan Kedaerahan para pemuda tidak tinggal diam melihat penderitaan yang dialami bangsanya. Mereka segera mendirikan perkumpulan-perkumpulan kepemudaan. Mula-mula perkumpulan itu bersifat kedaerahan. Akhirnya, perkumpulan –perkumpulan tersebut menjadi bersifat nasional. Perkumpulan- perkumpulan kepemudaan yang bersifat kedaerahan antara lain :
a. Tri Koro Darmo
Tri Koro Darmo didirikan pada tanggal 7 maret 1915 di gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta. Tri Koro Darmo artinya Tiga Tujuan Mulia. Tri Koro Darmo didirikan oleh dr. Satiman Wiryosanjoyo (ketua), Wongsonegoro (wakil ketua), dan Sutomo (sekretaris). Sebagian beasar anggotannya adalah murid-murid sekolah menengah asal Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada kongres I yang diselenggarakan di Solo pada tanggal 12 Juni 1918, nama Tri Koro Darmo diubah menjadi Jong Javanen Bond (Jong Java).
b. Jong Minahasa
Perkumpulan ini didirikanpada tanggal 6 Januari 1918. tujuannya adalah mempererat rasa persatuan sesama pemuda yang berasal dari Minahasa dan memajukan kebudayaan daerah Minahasa. Tokoh-tokohnya antara lain : T.A. Kandou, J.S. Warouw, L. Palar, dan R.C.L Senduk.
2. Pergerakan Pemuda dalam Bentuk Kelompok Belajar
a. Indonesiche Studie Club (ISC)
Didirikan di Surabaya pada tanggal 11 Juni 1924. pendirinya adalah dr. Sutomo. Tujuan ISC adalah memberi semangat kaum terpelajar agar memiliki kesadaran terhadap masyarakat, memperdalam pengetahuan politik, serta mendiskusikan masalah-masalah pelajaran dan perkembangn sosial politik Indonesia. ISC kemudian menjadi Partai Persatuan Bangsa Indonesia.
b. Algemeene Studie Club (ASC)
Didirikan di Bandung oleh Ir. Soekarno dan Ir. Anwari. Tujuannya sama dengan ISC. Asas perjuangannya adalah nonkooperasi. ASC kemudian menjadi Partai Nasional Indonesia.
3. Pergerakan Pemuda Berdasarkan Kebangsaan dan Keagamaan
a. Perhimpunan Indonesia (PI)
Didirikan di Belanda pada tahun 1908. Mula-mula bernama Indonesiche Vereeniging, pada tahun 1925 diubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1927 pemerintah Belanda menahan para pengurus PI antara lain : Moh. Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, A. M. Joyodiningrat, dan Ali Sastroamijoyo. Mereka kemudian diadili di pengadialan Den Haag, Belanda.
b. Jong Islamienten Bond
Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1926 oleh anggotanya yang keluar dari Jong Java. Tokoh-tokohnya antara lain : R. Sam Haji Agus Salim, Moh. Rum, Wiwoho, Hasim, Sadewo, M. Juari, dan Kasman Singodimejo.
Organisasi Pergerakan Nasional Budi Utomo menghadapi Kekuasaan Kolonial Hindia Belanda Tahun 1908 Budi Utomo adalah organisasi pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan. Budi utomo pada saat ini lebih dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu STM yang memiliki siswa yang suka tawuran, bikin rusuh, bandel, dan sebagainya. Biasanya anak sekolah tersebut menyebut dengan singkatan Budut / Boedoet (Boedi Oetomo). Pada artikel kali ini yang kita sorot adalah Budi Utomo yang organisasi jaman dulu, bukan yang STM.
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan pelopor pendiri Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan Bangsa Indonesia, meningkatkan martabat bangsa dan membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.
Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah Hidia Belanda sebagai mana berikut ini :
1. Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah priyayi.
2. Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
3. Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
4. Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
5. Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
6. Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
7. Mendirikan TK / Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
8. Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.
Kongres pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk mengkonsolidasikan diri dengan membuat keputusan sebagai berikut :
1. Tidak mengadakan kegiatan politik.
2. Bidang utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
3. Terbatas wilayah jawa dan madura.
4. Mengangkat R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai ketua.
Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebaga badan hukum yang sah karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal karena banyak hal, yakni :
1. Mengalami kesulitan finansial
2. Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial daripada rakyat.
3. Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
4. Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.
5. Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-masing.
6. Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
7. Pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.
Keterangan :Bumi Putera adalah b
Jumat, 06 September 2019
Kelas XA.2
ERUBAHAN DAN BERKELANJUTAN DALAM SEJARAH
KONSEP PERUBAHAN DALAM SEJARAH
Sejarah merupakan suatu proses perubahan yg berkelanjutan (konstinuitas) dan yg tidak erkelanjutan (diskontinuitas)
Factor pengerak perubahan dapat berasal dari lingkungan itu sendiri atau dari luar lingkungan. Peristiwa proklamasi merupakan salah saty perubahan sejarah Indonesia.
Konsep waktu dalam sejarh menujukan adanya perubahan. Perubahan dalam sejarah dapat berlangsung secara lambat (Evolusi) dan juga cepat (revolusi)
Perubahan dapat terjadi pada berbagai aspek kehidupan seperti; ekonomi,politik,sosial budaya.perubahan merupakan salah satu konsep esensial dari peristiwa sejarah yang terjadi pada waktu lalu sampai saat ini.
KONSEP BERKELANJUTAN DALAM SEJARH
Waktu dalam sejarah bersifat sinambung arinya masa lalu menentukan masa sekarang dan masa yg akan datang. Imu sejarah mempelajari peristiwa yg terjadi masa lampau yg memiliki pengertian sangat luas. Berkelanjutan dalam peristiwa sejarah disebut konstinuitas. Proses perubahan atau perkembangan kehidupan masyarakat yang tidak berkelanjutan.
Post test
1.jelaskan maksud peristiwa sejarah merupakan suatu proses yang berkelanjutan?
2.Jelaskan sejarah memiliki fungsi instruktif?
3.Jelaskan pengertian konstinuitas dan diskonstinuitas?
Jawaban.
1. Peristiwa sejarah saling terkait anatara satu dengan yg lainnya dan terus berjalan seiring dengan perjalanan waktu.
2. Bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kamis, 05 September 2019
Kelas x5 dan kls x6
2. Antara Pantai dan Gua
Zaman batu terus berkembang memasuki zaman batu madya atau batu tengah yang dikenal zaman Mesolitikum. Hasil kebudayaan batu madya ini sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil kebudayaan zaman Paleolitikum (batu tua). Sekalipun demikian, bentuk dan hasil-hasil kebudayaan zaman Paleolitikum tidak serta merta punah tetapi mengalami penyempurnaan. Bentuk flake dan alat-alat dari tulang terus mengalami perkembangan. Secara garis besar kebudayaan Mesolitikum ini terbagi menjadi dua kelompok besar yang ditandai lingkungan tempat tinggal, yakni di pantai dan di gua
.a. Budaya Kjokkenmoddinger
|
| |||
b. Kebudayaan Abris Sous Roche
Kebudayaan abris sous roche merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia purba pendukung kebudayaan ini tinggal di gua-gua. Kebudayaan ini pertama kali dilakukan penelitian oleh Von Stein Callenfels di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo. Penelitian dilakukan tahun 1928 sampai 1931. Beberapa hasil teknologi bebatuan yang ditemukan misalnya ujung panah, flakke, batu penggilingan. Juga ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Kebudayaan abris sous roche ini banyak ditemukan misalnya di Besuki, Bojonegoro, juga di daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong
3. Mengenal Api
Bagi manusia purba, proses penemuan api merupakan bentuk inovasi yang sangat penting. Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400.000 tahun yang lalu. Penemuan pada periode manusia Homo erectus. Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara membenturkan dan menggosokkan benda halus yang mudah terbakar dengan benda padat lain. Sebuah batu yang keras, misalnya batu api, jika dibenturkan ke batuan keras lainnya akan menghasilkan percikan api. Percikan tersebut kemudian ditangkap dengan dedaunan kering, lumut atau material lain yang kering hingga menimbulkan api. Pembuatan api juga dapat dilakukan dengan menggosok suatu benda terhadap benda lainnya, baik secara berputar, berulang, atau bolak-balik. Sepotong kayu keras misalnya, jika digosokkan pada kayu lainnya akan menghasilkan panas karena gesekan itu kemudian menimbulkan api.
Penemuan api juga memperkenalkan manusia pada teknologi memasak makanan, yaitu memasak dengan cara membakar dan menggunakan bumbu dengan ramuan tertentu. Manusia juga menggunakan api sebagai senjata. Api pada saat itu digunakan manusia untuk menghalau binatang buas yang menyerangnya.Kebiasaan bertani dengan menebang lalu bakar (slash and burn) adalah kebiasaan kuno yang tetap berkembang sampai sekarang.
4. Sebuah Revolusi
Perkembangan zaman batu yang dapat dikatakan paling penting dalam kehidupan manusia adalah zaman batu baru atau neolitikum. Pada zaman neolitikum yang juga dapat dikatakan sebagai zaman batu muda. Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food gathering digantikan dengan pola food producing. Hal ini seiring dengan terjadinya perubahan jenis pendukung kebudayannya. Pada zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan atau memproduksi bahan makanan. Hidup bermasyarakat dengan bergotong royong mulai dikembangkan. Hasil kebudayaan yang terkenal di zaman neolitikum ini secara garis besar dibagi menjadi dua tahap perkembangan
a. Kebudayaan Kapak Pesegi
NamaNama kapak persegi berasal dari penyebutan oleh von Heine Geldern. Penamaan ini dikaitkan dengan bentuk alat tersebut. Kapak persegi ini berbentuk persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapesium. Ukuran alat ini juga bermacam-macam. Kapak persegi yang besar sering disebut dengan beliung atau pacul (cangkul), bahkan sudah ada yang diberi tangkai sehingga persis seperti cangkul zaman sekarang. Sementara yang berukuran kecil dinamakan tarah atau tatah. Penyebaran alat-alat ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian barat, seperti Sumatra, Jawa dan Bali. Diperkirakan sentra-sentra teknologi kapak persegi ini ada di Lahat (Palembang), Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya (Jawa Barat), kemudian Pacitan-Madiun, dan di Lereng Gunung Ijen (Jawa Timur). Yang menarik, di Desa Pasirkuda dekat Bogor juga ditemukan batu asahan. Kapak persegi ini cocok sebagai alat pertanian.
b. Kebudayaan Kapak Lonjong
Nama kapak lonjong ini disesuaikan dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Bentuk keseluruhan alat ini lonjongseperti bulat telur. Pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam. Kapak yang ukuran besar sering disebut walzenbeil dan yang kecil dinamakan kleinbeil. Penyebaran jenis kapak lonjong ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur, misalnya di daerah Papua, Seram, dan Minahasa. Pada zaman Neolitikum, di samping berkembangnya jenis kapak batu juga ditemukan barang-barang perhiasan, seperti gelang dari batu, juga alat-alat gerabah atau tembikar.
c. Perkembangan Zaman Logam
Mengakhiri zaman batu masa Neolitikum maka dimulailah zaman logam. Sebagai bentuk masa perundagian. Zaman logam di Kepulauan Indonesia ini agak berbeda bila dibandingkan dengan yang ada di Eropa. Di Eropa zaman logam ini mengalami tiga fasezaman tembaga, perunggu dan besi. Di Kepulauan Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan besi. Zaman perunggu merupakan fase yang sangat penting dalam sejarah. Beberapa contoh benda-benda kebudayaan perunggu itu antara lain: kapak corong, nekara, moko, berbagai barang perhiasan. Beberapa benda hasil kebudayaan zaman logam ini juga terkait dengan praktik keagamaan misalnya nekara.
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian
No
|
Butir Instrumen
|
Kunci Jawaban
|
Skor
|
1
|
Jelaskan ciri-ciri hasil-hasil budaya masyarakat praaksara!
| ||
2
|
Sebutkan contoh hasil-hasil budaya masyarakat praaksara!
| ||
3
|
Jelaskan pembagian zaman praaksara!
| ||
4
|
Jelaskan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat!
| ||
5
|
Jelaskan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara yang berpengaruh dan digunakan pada masyarakat sekarang!
| ||
Total
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Materi sejarah
Materi Sejarah Kelas 12 IPS Semester 1 BAB 4 BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN DEMOKRASI LIB...
-
Para arkeolog tidak pernah berhenti berburu peninggalan zaman purba seperti benda purba, hewan purba (dinosaurus), hingga kerangka man...
-
Assalamualaikum wr.wb anak shaleh dan shalehah, semoga pagi ini kita senantiasa sehat selalu. Harap dibaca terlebih dahulu ya anak-anak ...